Kemeriahan Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi (Kuansing) tahun 2025 berhasil menarik perhatian dunia internasional. Duta Besar Mozambik untuk Indonesia, H.E. Belmiro Jose Malate, mengungkapkan kekagumannya setelah menyaksikan langsung acara budaya yang spektakuler ini di Tepian Narosa.
"Saya sangat senang bisa berada di sini," ujarnya, terkesan dengan ribuan orang yang memadati tepi sungai untuk menyaksikan festival khas Kuansing ini.
Menurutnya, Pacu Jalur bukan sekadar acara lokal, melainkan tradisi yang perlu diketahui dunia. "Ini penting bagi masyarakat lokal dan Indonesia, juga bagi kami warga asing untuk memahami kebudayaan Indonesia," jelasnya, mengakui persiapannya yang sangat baik.
Selain Dubes Mozambik, hadir pula para perwakilan diplomatik dari berbagai negara sahabat, termasuk Korea Selatan, Bangladesh, Fiji, Rwanda, Bosnia, Persia, Bulgaria, Kenya, Azerbaijan, Uni Emirat Arab (UEA), Yordania, Angola, serta perwakilan dari PBB dan International Coconut Community. Kehadiran mereka membuktikan daya tarik global Pacu Jalur.
Untuk memastikan kelancaran acara, Kepolisian Daerah (Polda) Riau menerjunkan 1.818 personel gabungan dari TNI-Polri dan Pemda. Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Riau Kombes Ino H menekankan pentingnya pelayanan humanis kepada masyarakat.
Sebelumnya, Polda Riau juga telah melaksanakan operasi pra kondisi dengan menertibkan penambangan emas tanpa izin (PETI) di sepanjang Teluk Kuantan, bekerja sama dengan Polda Sumatera Barat. Penertiban ini bertujuan untuk mengatasi isu lingkungan, khususnya pencemaran Sungai Kuantan akibat aktivitas PETI. Selama dua pekan terakhir, telah ditangkap 15 tersangka dan dimusnahkan 228 rakit PETI, demi menjaga kebersihan air sungai yang menjadi arena Pacu Jalur.
Pacu Jalur, dengan daya tarik budayanya yang unik, kini semakin mendunia dan menjadi kebanggaan Indonesia.