JALUR GAZA – Ribuan warga Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka di Gaza Timur akibat gempuran tanpa henti yang berlangsung selama lebih dari seminggu. Mereka bergerak ke arah barat dan selatan, diliputi kekhawatiran akan invasi darat Israel yang semakin dekat.
Rencana operasi militer Israel di Kota Gaza memicu kecemasan global dan gelombang protes di Israel sendiri. Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan menuntut pembebasan tahanan dan penghentian konflik di Gaza.
Serangan Israel menggunakan kendaraan lapis baja di Gaza berpotensi menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi, menambah panjang daftar pengungsian yang telah mereka alami selama perang ini.
Operasi ini diduga merupakan bagian dari rencana yang lebih besar untuk menduduki seluruh Jalur Gaza, sebuah langkah yang memicu perpecahan internal di antara para pemimpin politik dan militer Israel, serta penentangan luas di dalam negeri.
Serangan udara dan penembakan Israel pada Selasa dini hari menyebabkan korban jiwa dan luka-luka di Jalur Gaza. Ribuan penduduk Kota Gaza mengungsi dalam beberapa jam terakhir di tengah kekhawatiran akan serangan besar-besaran.
Lima warga Palestina dilaporkan tewas akibat tembakan pasukan Israel di tenggara Deir Al-Balah, Gaza tengah. Pemboman artileri di sekitar Lapangan Abu Sharia di lingkungan Al-Sabra, selatan Kota Gaza, juga mengakibatkan korban luka.
Di Gaza utara, pasukan Israel melakukan penembakan di Jabaliya Al-Balad, meskipun tidak ada laporan korban jiwa. Sementara itu, pesawat tempur Israel melancarkan tiga serangan di lingkungan Al-Amal, barat laut Khan Yunis di selatan Jalur Gaza.
Sebuah anak dilaporkan tewas dan beberapa lainnya luka-luka ketika bom Israel menghantam tenda pengungsi di daerah Mawasi, Khan Yunis. Tembakan Israel di Gaza kemarin juga menyebabkan 30 warga Palestina tewas, termasuk 16 orang yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan.
Krisis kelaparan di Gaza semakin memburuk. Lima warga Palestina, termasuk dua anak-anak, dilaporkan meninggal dunia akibat kelaparan dalam 24 jam terakhir. Total korban tewas akibat kelaparan dan malnutrisi kini mencapai 263 orang, termasuk 112 anak-anak.