Anggota DPR Papua Tengah Soroti Gangguan Internet di Nabire, Pertanyakan Kualitas Kabel

Nabire, Papua Tengah – Gangguan jaringan internet yang melanda Kota Nabire selama beberapa hari terakhir menjadi sorotan tajam dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua Tengah. Wakil Ketua II DPR Papua Tengah, Petrus Izaach Suripatty, mengungkapkan ironi atas situasi ini dan mempertanyakan kualitas teknologi serta kabel internet yang digunakan di Papua.

Petrus mempertanyakan mengapa gangguan internet bisa terjadi sedemikian rupa. Ia bahkan menyindir kemungkinan penggunaan kabel bekas atau berkualitas rendah untuk jaringan internet di Papua.

Sebagai representasi rakyat, Petrus menyampaikan keprihatinannya atas ketidaknyamanan yang dialami warga Nabire akibat masalah internet ini. Ia juga mempertanyakan efektivitas satelit yang seharusnya mampu mengatasi masalah jaringan.

Untuk mencari solusi, Petrus mengusulkan agar komisi terkait di DPR Papua Tengah memanggil dinas terkait untuk memberikan penjelasan.

Anggota DPR Papua Tengah lainnya, Yohanes Kemong, secara khusus menyoroti kinerja Telkomsel sebagai penyedia layanan internet. Ia menyoroti dampak negatif gangguan internet terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk kinerja pemerintahan yang semakin bergantung pada sistem online.

Yohanes menilai gangguan jaringan internet sebagai bentuk kegagalan Telkomsel sebagai provider terbesar di Papua. Ia mendesak Telkomsel untuk segera memperbaiki jaringan internet di Papua Tengah agar aktivitas masyarakat dapat berjalan lancar.

Lebih lanjut, Yohanes menekankan bahwa akses internet adalah hak asasi manusia. Ia meminta Telkomsel untuk segera mengatasi gangguan ini demi kepentingan masyarakat Papua Tengah.

Scroll to Top