Banyak orang di Indonesia masih mempercayai bahwa pasta gigi (odol) efektif sebagai pertolongan pertama untuk luka bakar atau terkena air panas. Namun, benarkah demikian?
Faktanya, odol sama sekali tidak bermanfaat dalam proses penyembuhan luka. Bahkan, mengoleskan odol pada luka dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Ini karena odol tidak steril dan bisa menjadi media pertumbuhan bakteri.
Lalu, bagaimana cara yang tepat menangani luka?
Kunci utama dalam merawat luka adalah kebersihan. Berikut adalah langkah-langkah yang direkomendasikan:
- Bersihkan luka dengan air bersih: Langkah ini penting untuk menghilangkan kotoran dan benda asing yang mungkin masuk ke dalam luka.
- Gunakan antiseptik: Antiseptik berperan penting dalam membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroba seperti bakteri, virus, dan jamur yang dapat menyebabkan infeksi. Pilih antiseptik yang sesuai dengan jenis luka, bisa berupa cairan, salep, atau obat kumur.
- Hindari pengobatan yang salah: Jauhi penggunaan bahan-bahan seperti odol atau kopi untuk mengobati luka, karena justru dapat memperparah kondisi.
Perhatian Khusus bagi Penderita Diabetes
Penderita diabetes perlu sangat berhati-hati dalam merawat luka. Kadar gula darah yang tinggi dapat memperlambat proses penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi. Jika luka dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, komplikasi serius seperti amputasi dapat terjadi.
Oleh karena itu, selalu jaga kebersihan luka dan segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami luka yang sulit sembuh, terutama jika Anda menderita diabetes.