Presiden AS, Donald Trump, menunjukkan indikasi pelonggaran kebijakan teknologi terhadap China. Terbaru, terbuka peluang bagi Nvidia untuk memasarkan chip kecerdasan buatan (AI) generasi teranyar ke pasar Tiongkok.
Nvidia tengah mengembangkan chip khusus untuk China yang berbasis arsitektur Blackwell, dengan kode sementara B30A. Chip ini diyakini lebih mumpuni dari model H20 yang saat ini diizinkan beredar di China.
Trump mengindikasikan bahwa H20 telah "ketinggalan zaman" dan membuka opsi agar Nvidia dapat memasarkan chip generasi berikutnya di China, dengan kemampuan yang sedikit dikurangi, sekitar 30%-50% lebih rendah dari versi global.
Nvidia dalam pernyataan resmi menyatakan bahwa mereka terus mengevaluasi berbagai produk agar dapat bersaing, sepanjang diizinkan oleh pemerintah. Perusahaan menekankan bahwa seluruh produknya dirancang untuk penggunaan komersial yang bermanfaat dan telah memperoleh persetujuan penuh dari otoritas terkait.
Kebijakan ini menandai perubahan signifikan dari sikap Washington sebelumnya yang kerap membatasi penjualan chip canggih ke China dengan dalih keamanan nasional.
Nvidia bahkan telah menyiapkan dua produk baru untuk pasar China, B30A dan RTX6000D, yang direncanakan akan dikirimkan kepada klien di China pada September mendatang.
Kebijakan Trump ini diperkirakan akan memicu perdebatan di Washington. Sebelumnya, anggota parlemen dari Partai Demokrat dan Republik menentang keras pelonggaran ekspor chip AI, khawatir akan mengikis keunggulan teknologi AS di sektor kecerdasan buatan.
Di sisi lain, Nvidia dan pihak lainnya berpendapat bahwa mempertahankan klien China dengan chip Nvidia penting agar para pengembang tidak beralih sepenuhnya ke produk pesaing seperti Huawei.
Huawei sendiri dilaporkan telah membuat kemajuan signifikan dalam pengembangan chip, meskipun para analis menilai perusahaan tersebut masih tertinggal dalam ekosistem perangkat lunak dan kemampuan memory bandwidth.