Angka Kematian Ibu dan Anak di Mataram Menurun Berkat Kebijakan USG Gratis

Kota Mataram mencatatkan penurunan signifikan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) hingga Juli 2025. Data menunjukkan keberhasilan intervensi kesehatan, khususnya program USG gratis dan pemeriksaan rutin bagi ibu hamil di seluruh Puskesmas.

Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi penurunan yang cukup tajam. Pada tahun 2024, tercatat 5 kasus kematian ibu dan 60 kasus kematian bayi. Sementara itu, hingga Juli 2025, angka tersebut menurun menjadi 3 kasus kematian ibu dan 28 kasus kematian bayi.

Pemerintah Kota Mataram menerapkan beberapa strategi utama untuk menekan angka kematian ibu dan anak. Pertama, seluruh persalinan diimbau dilakukan di fasilitas kesehatan yang memadai, seperti Puskesmas dan rumah sakit, bukan lagi di Polindes.

Kedua, layanan USG gratis disediakan di setiap Puskesmas. Langkah ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini kelainan pada bayi serta memantau perkembangan janin selama masa kehamilan. Dengan deteksi dini, diharapkan tindakan preventif dapat diambil untuk mencegah komplikasi yang berujung pada kematian.

Faktor-faktor penyebab kematian ibu dan anak saat persalinan meliputi tekanan darah tinggi pada ibu hamil dan kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah pada bayi. Kondisi ini seringkali dipicu oleh kurangnya asupan gizi yang memadai selama kehamilan serta minimnya pemeriksaan kesehatan rutin.

Pemerintah Kota Mataram mengimbau seluruh ibu hamil untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang telah disediakan, termasuk layanan USG gratis dan pemeriksaan kehamilan secara berkala. Dengan memanfaatkan layanan ini, diharapkan risiko kematian ibu dan bayi dapat diminimalisir.

Scroll to Top