Harga beras di pasaran mengalami kenaikan signifikan belakangan ini, sebuah ironi mengingat produksi beras nasional yang melimpah. Menteri Perdagangan (Mendag) menyoroti inefisiensi dalam jalur distribusi sebagai penyebab utama masalah ini.
Menurut Mendag, kelancaran distribusi di lapangan adalah kunci untuk menormalkan kembali harga beras. "Jika distribusi tidak optimal, seperti yang terjadi di ritel modern, maka perbaikan harus difokuskan pada area tersebut," ujarnya usai rapat koordinasi terkait pangan.
Pemerintah kini tengah berupaya membenahi sistem penyaluran beras untuk mencegah kelangkaan. Mendag mengklaim bahwa harga beras sudah menunjukkan tren penurunan seiring dengan peningkatan pasokan di pasar tradisional maupun ritel modern. "Sebagian harga sudah mulai turun. Pasokan di ritel modern juga semakin banyak," ungkapnya.
Lebih lanjut, Mendag menjelaskan bahwa program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijalankan oleh Perum Bulog terus ditingkatkan, meskipun realisasinya belum mencapai target penuh. "SPHP terus berjalan, walaupun belum 100%. Kami bersama badan terkait terus mendorong percepatan distribusi dan membantu pengawasan di lapangan," pungkasnya.