Waspada, Kanker Saluran Cerna Tak Hanya Usus Besar, Lebih Banyak Menyerang Usia Muda!

Kanker kolorektal atau kanker usus besar memang menjadi sorotan utama, namun studi terbaru mengungkap fakta mengejutkan: jenis kanker saluran cerna (GI) lainnya juga mengalami peningkatan signifikan pada kelompok usia di bawah 50 tahun. Ini termasuk kanker pankreas, esofagus, lambung, bilier, apendiks, dan neuroendokrin.

Penelitian yang menelaah literatur ilmiah tentang kanker GI dini ini, menemukan bahwa kanker kolorektal memang mendominasi dengan 54% kasus pada usia muda. Namun, tren peningkatan juga terlihat pada kanker lainnya. Bahkan, kanker usus buntu menunjukkan lonjakan tertinggi, mencapai 15% antara 2010 dan 2019.

Yang lebih mengkhawatirkan, kanker pankreas, yang dikenal sangat agresif, juga mengalami peningkatan pada semua kelompok usia dewasa muda, terutama pada rentang usia 25-29 tahun. Kanker esofagus, tumor neuroendokrin, kanker saluran empedu, dan kanker lambung pun semakin umum ditemukan pada usia di bawah 50 tahun.

Penting untuk dicatat bahwa dampak kanker ini tidak merata. Kelompok perempuan, masyarakat kulit hitam, Hispanik, dan Pribumi tampaknya lebih rentan. Selain itu, hasil kelangsungan hidup pada kelompok ras tertentu, seperti pasien kulit hitam dengan kanker kolorektal dan esofagogastrik, seringkali lebih buruk.

Meskipun faktor genetik berperan dalam sebagian kecil kasus, perubahan gaya hidup modern diduga menjadi pemicu utama lonjakan kanker GI pada usia muda.

Obesitas dan Pola Makan Buruk: Pemicu Utama?

Peningkatan angka kelebihan berat badan dan obesitas, bahkan di kalangan dewasa muda, menjadi salah satu penyebab yang mungkin. Selain itu, pola makan ala Barat yang kaya daging merah dan makanan olahan juga dicurigai memicu peradangan dalam tubuh, mengganggu kemampuan sel dalam memperbaiki kerusakan DNA yang berpotensi menyebabkan kanker.

Faktor lain yang berkontribusi termasuk konsumsi alkohol berlebihan, kebiasaan minum minuman manis, dan kurangnya aktivitas fisik. Bahkan, penelitian tentang mikrobioma usus menunjukkan adanya kaitan antara jenis bakteri tertentu dengan perkembangan kanker kolorektal.

Sayangnya, banyak kasus kanker GI pada usia muda terdiagnosis pada stadium lanjut. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kewaspadaan dari pasien dan dokter, mengingat gejala seperti sakit perut, kembung, gangguan pencernaan, dan refluks asam seringkali disalahartikan sebagai masalah usus yang lebih umum.

Oleh karena itu, penting bagi setiap orang, terutama dewasa muda, untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami perubahan pada kebiasaan buang air besar atau masalah pencernaan yang tidak biasa. Kewaspadaan dini adalah kunci untuk deteksi dan penanganan kanker GI yang lebih efektif.

Scroll to Top