Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah mencatat adanya 2.515 kasus kanker serviks yang terdiagnosis pada perempuan sepanjang tahun 2024. Data ini diperoleh dari berbagai fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di seluruh Jawa Tengah.
Kanker serviks masih menjadi perhatian serius di Indonesia, menduduki peringkat kedua sebagai penyebab utama kematian pada perempuan. Infeksi virus HPV, yang umumnya menular melalui kontak seksual, merupakan penyebab utama penyakit ini.
Dinkes Jateng terus mengintensifkan program vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV) sebagai upaya pencegahan. Program ini menyasar siswi kelas 5-6 SD serta kelas 9 SMP. Vaksinasi HPV telah berjalan sejak tahun 2023, bekerja sama dengan dinas pendidikan, puskesmas, dan sekolah, dan diintegrasikan dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) setiap bulan Agustus dan November.
Capaian vaksinasi HPV menunjukkan perkembangan positif. Pada tahun 2023, dosis pertama mencapai 106 persen dan dosis kedua 91 persen. Tahun berikutnya, angka ini meningkat menjadi 132 persen untuk dosis pertama dan 90 persen untuk dosis kedua.
Rencananya, penanggulangan kanker melalui vaksin HPV juga akan diperluas ke laki-laki, mengingat peran mereka dalam penyebaran virus HPV melalui hubungan seksual. Target ini telah masuk dalam rencana strategis nasional yang sedang diproses.
Selain vaksinasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga berencana mengintegrasikan layanan skrining HPV DNA ke dalam program cek kesehatan gratis (CKG) mulai tahun 2025. Implementasi kebijakan ini masih menunggu petunjuk teknis.
Dengan berbagai upaya ini, diharapkan kasus kanker serviks di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah, dapat terus ditekan melalui pencegahan sejak dini.