QRIS Indonesia Siap Mendunia, Giliran China Menyusul!

Sistem pembayaran digital kebanggaan Indonesia, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), semakin melebarkan sayapnya. Bank Indonesia (BI) menargetkan interoperabilitas QRIS antara Indonesia dan Tiongkok dapat terwujud pada penghujung tahun 2025. Langkah ini menyusul keberhasilan peluncuran QRIS di Jepang pada 17 Agustus lalu.

Filianingsih Hendarta, Deputi Gubernur BI, mengungkapkan bahwa rencana ini merupakan tindak lanjut dari uji coba (sandboxing) yang telah dilakukan bersama Bank Sentral Tiongkok (People’s Bank of China/PBoC) pada tanggal yang sama. Diharapkan, implementasi QRIS dua arah, baik transaksi dari dan ke Tiongkok, dapat terlaksana sesuai jadwal.

Proses integrasi QRIS lintas negara ini melibatkan serangkaian tahapan penting, mulai dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU), kolaborasi antar pelaku industri, pengembangan interkoneksi sistem pembayaran, hingga tahap uji coba (sandbox). Uji coba ini melibatkan berbagai pihak, termasuk ASPI, UnionPay International (UPI), dan penyedia jasa sistem pembayaran di Tiongkok.

Transaksi Digital Domestik Meroket

Pertumbuhan transaksi pembayaran digital di Indonesia menunjukkan tren yang menggembirakan. Pada Juli 2025, tercatat peningkatan sebesar 45,30% secara tahunan, mencapai total 4,44 miliar transaksi. QRIS menjadi motor utama pertumbuhan ini, dengan lonjakan sebesar 162,77% year-on-year dan mencapai 57 juta pengguna.

Sebelumnya, QRIS telah berhasil diimplementasikan di beberapa negara Asia, seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Jepang. Diharapkan, konektivitas QRIS dengan Tiongkok akan semakin memperkuat hubungan perdagangan, pariwisata, serta ekosistem digital antara Indonesia dan kawasan Asia secara keseluruhan.

Scroll to Top