Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Bobby Rasyidin, mengindikasikan adanya potensi masalah serius atau "bom waktu" terkait proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (WHOOSH). Pernyataan ini muncul dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI.
Namun, sebelum Bobby Rasyidin sempat menjelaskan lebih lanjut mengenai maksud "bom waktu" tersebut, interupsi langsung datang dari anggota Komisi VI DPR.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, mengingatkan KAI untuk tidak bertindak sendiri dalam mencari solusi. Ia menekankan bahwa penanganan Kereta Cepat telah masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Danantara. Andre Rosiade meminta KAI untuk berkoordinasi dengan Danantara, mengingat KAI juga terlibat dalam evaluasi bulanan di sana.
Bobby Rasyidin menanggapi dengan menyatakan kesiapannya untuk berkoordinasi dengan Danantara demi menyelesaikan masalah utang Kereta Cepat. Peristiwa ini mengindikasikan adanya perbedaan pandangan antara KAI dan DPR terkait strategi penanganan isu finansial yang membelit proyek ambisius tersebut.