Wakil Menteri Ketenagakerjaan Terjaring OTT KPK: Fakta Terbaru Terungkap!

Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggemparkan publik dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer. Kasus ini membuka sejumlah fakta penting yang patut disimak.

Berikut rangkuman informasi terkini terkait OTT yang menjerat Wamenaker:

Dugaan Pemerasan Sertifikasi K3

OTT ini berawal dari dugaan tindak pemerasan yang dilakukan Immanuel Ebenezer terhadap sejumlah perusahaan. Modusnya adalah dengan memeras perusahaan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Rincian nominal yang diperoleh dari pemerasan ini masih dalam pendalaman oleh penyidik KPK.

Sepuluh Orang Diamankan

Dalam operasi tersebut, KPK mengamankan total sepuluh orang. Mereka kini tengah menjalani pemeriksaan intensif di gedung KPK. Identitas lengkap para pihak yang diamankan belum diungkapkan secara detail. KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum mereka.

Barang Bukti Sitaan: Uang Tunai dan Puluhan Kendaraan Mewah

KPK berhasil menyita sejumlah barang bukti signifikan, termasuk uang tunai, mobil, dan motor. Barang bukti sitaan ini kemudian dipamerkan di gedung KPK, menampilkan total 22 kendaraan roda empat dan roda dua. Deretan mobil mewah seperti Nissan GTR, BMW, Hyundai Palisade, Mitsubishi Pajero Sport, Jeep, hingga motor sport Ducati dan Vespa turut disita.

Anggota Kabinet Pertama yang Terkena OTT

Immanuel Ebenezer menjadi anggota kabinet pertama yang tersandung OTT KPK. Ia dilantik sebagai Wamenaker oleh Presiden pada Oktober tahun lalu. Istana Kepresidenan menyatakan keprihatinan atas kasus ini, mengingat Presiden telah berulang kali mengingatkan jajarannya untuk menjauhi praktik korupsi.

Ruangan di Kementerian Ketenagakerjaan Disegel

Sebagai tindak lanjut, KPK menyegel ruangan di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang terkait dengan urusan K3. Penyegelan ini dilakukan untuk mengamankan bukti-bukti lebih lanjut.

Indikasi Pemerasan Berlangsung Lama

KPK menduga praktik pemerasan yang melibatkan Wamenaker ini telah berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. Namun, detail mengenai periode waktu dan total kerugian akibat pemerasan masih dalam proses investigasi lebih lanjut. KPK menyebutkan bahwa jumlah uang yang diperoleh dari pemerasan tergolong besar.

Scroll to Top