Akses Internet untuk 300.000 Sekolah di Indonesia: Langkah Digitalisasi Pendidikan Dipercepat

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menargetkan penyediaan akses internet bagi 300.000 sekolah dari jenjang SD hingga SMK di seluruh Indonesia hingga akhir tahun 2025. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya percepatan digitalisasi yang digariskan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Ditjen PDM) Kemendikdasmen, Gogot Suharwoto, pemerintah akan berupaya keras menjangkau wilayah-wilayah yang masih belum terjangkau koneksi internet (blankspot). Jumlah total sekolah di Indonesia saat ini mencapai 441.000 unit.

Langkah ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan dan Revitalisasi Sekolah, serta Digitalisasi Pembelajaran. Inpres ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui percepatan pembangunan dan revitalisasi satuan pendidikan dari PAUD hingga menengah. Tiga fokus utama Inpres tersebut adalah revitalisasi sekolah rusak, pengembangan Sekolah Garuda, dan digitalisasi pendidikan.

Selain akses internet, Kemendikdasmen juga akan menyediakan perangkat pendukung pembelajaran digital seperti smart board, laptop, dan hard disk eksternal. Hard disk eksternal ini berfungsi sebagai cadangan untuk mengakses materi pembelajaran jika koneksi internet terganggu.

Saat ini, sudah tersedia 3.500 konten pembelajaran yang siap didistribusikan ke seluruh sekolah. Kemendikdasmen juga mengajak para guru untuk berkontribusi dengan konten-konten pembelajaran yang dapat dioptimalkan dan disebarluaskan ke 300.000 sekolah yang akan menerima program digitalisasi pembelajaran tahun ini.

Scroll to Top