Eropa Diterjang Gelombang Panas Ekstrem: Spanyol dan Portugal Berjuang Melawan Kebakaran Dahsyat

Jakarta, CNBC Indonesia – Benua Eropa tengah menghadapi bencana bersamaan. Gelombang panas yang dahsyat memicu kebakaran hebat, melumpuhkan aktivitas di sejumlah wilayah, dan merenggut nyawa di beberapa negara. Spanyol dan Portugal menjadi dua negara yang paling terdampak. Berikut rangkuman situasinya:

Spanyol

Negeri Matador mencatat hampir 400.000 hektar lahan hangus terbakar tahun ini. Jumlah ini melewati rekor sebelumnya, yaitu 306.000 hektar yang terjadi pada tahun 2022, musim terburuk sejak pencatatan dimulai tahun 2006.

Para ahli iklim menyebutkan bahwa perubahan iklim memicu gelombang panas yang semakin lama, intens, dan sering terjadi di seluruh dunia. Tingkat kelembapan udara dan kondisi vegetasi serta tanah yang kering mempermudah kobaran api dan mempersulit pengendaliannya.

Hingga Rabu, upaya pemadaman terus dilakukan. Tim pemadam kebakaran, dibantu oleh pasukan dan pesawat pemadam, berjuang melawan 21 titik api di wilayah barat Spanyol.

Kebakaran dikategorikan sebagai "tingkat dua", menunjukkan ancaman langsung bagi masyarakat sekitar. Meskipun suhu menurun, angin kencang menghambat upaya pemadaman, diperparah dengan minimnya curah hujan. Namun, harapan muncul dengan perkiraan perubahan cuaca dalam beberapa hari ke depan.

Para ahli meteorologi memprediksi angin akan mereda pada siang hari, dan peningkatan kelembapan diharapkan membantu upaya pemadaman. Hujan juga diperkirakan akan turun di beberapa wilayah yang dilanda kebakaran pada hari Kamis.

Spanyol mengalami gelombang panas selama 16 hari hingga Senin, dengan suhu melambung di atas 40 derajat Celcius di banyak area. Panas ekstrem ini memicu kebakaran hutan yang telah menewaskan empat orang.

Kebakaran telah mengganggu berbagai layanan. Perjalanan kereta api antara Madrid dan wilayah barat laut Galicia sempat dihentikan pada 14 Agustus. Pihak berwenang menyatakan bahwa banyak kebakaran dipicu oleh petir selama badai kering, memaksa evakuasi puluhan desa.

Bantuan internasional datang dari Italia, Belanda, Republik Ceko, dan Slovenia yang mengirimkan pesawat pemadam kebakaran. Jerman mengirimkan 60 petugas pemadam kebakaran dan 24 kendaraan, Prancis mengerahkan 66 petugas pemadam kebakaran dan 23 kendaraan, sementara Finlandia mengirimkan 26 petugas pemadam kebakaran.

Portugal

Negara tetangga Spanyol, Portugal, juga menghadapi kobaran api yang mematikan. Kebakaran bahkan merenggut nyawa.

Layanan perlindungan sipil melaporkan seorang pria meninggal saat membantu memadamkan kebakaran hutan yang menghancurkan Portugal. Korban ini menjadi yang ketiga dalam seminggu terakhir.

Pria berusia 65 tahun tersebut, yang bekerja untuk perusahaan yang disewa untuk membantu kotamadya Mirandela, meninggal dalam kecelakaan yang melibatkan peralatan konstruksi yang digunakan untuk memadamkan api.

Sekitar 15 orang terluka, dengan satu orang dalam kondisi kritis, saat memadamkan kebakaran pada hari Selasa di dekat kota Sabugal di pusat Portugal.

Hingga Rabu pagi, petugas pemadam kebakaran masih berjuang melawan empat kebakaran besar, terutama di wilayah utara dan tengah negara itu. Lebih dari 2.600 petugas pemadam kebakaran dikerahkan, didukung oleh sekitar 20 pesawat.

Sama seperti Spanyol, kebakaran ini dipicu oleh gelombang panas dan kekeringan akibat perubahan iklim. Sejak awal tahun, lebih dari 261.000 hektar lahan di Portugal telah musnah akibat kebakaran, dibandingkan dengan 143.000 hektar pada tahun 2024.

Tahun 2017 menjadi tahun yang sangat dahsyat bagi Portugal, dengan 563.000 hektar lahan hangus dan 119 orang tewas.

Scroll to Top