Serangan berani oleh lusinan pejuang Palestina terhadap pasukan elit Israel di Khan Yunis, Gaza Selatan, telah mengejutkan militer Israel. Kejadian ini membuktikan bahwa keyakinan sebelumnya bahwa sayap militer Hamas sudah tidak berfungsi sebagai kekuatan tempur di wilayah yang diduduki ternyata salah.
Pejuang Hamas berhasil memanfaatkan celah keamanan dan melancarkan serangan terorganisir terhadap pasukan IDF jauh di dalam wilayah Palestina. Brigade Al-Qassam mengklaim bertanggung jawab atas operasi multi-tahap yang menargetkan posisi militer Israel yang baru didirikan di tenggara Khan Yunis.
Pejabat militer Israel mengakui kecanggihan serangan tersebut. Di balik para penyerang, terdapat pasukan cadangan yang menyediakan pengawasan dan intelijen, serta pos komando yang beroperasi di dekatnya. Peralatan tempur yang digunakan para pejuang Hamas disebut-sebut setara dengan kualitas perlengkapan yang digunakan dalam serangan 7 Oktober.
Perwira Israel menyoroti kemampuan pejuang Palestina dalam memusatkan serangan dan membuat kewalahan satu unit elit Israel. Kedekatan terowongan tempat para pejuang muncul menimbulkan kekhawatiran tentang potensi upaya penculikan tentara.
Insiden itu terjadi ketika agen Hamas menyerang posisi yang dijaga oleh Unit Pengintaian Haruv dari Brigade Kfir. Para pejuang menggunakan senapan mesin dan rudal anti-tank dalam serangan tersebut. Pertempuran sengit antara pasukan IDF dan pejuang Palestina berlangsung selama sekitar satu jam.
Komando Selatan IDF memperkirakan potensi serangan serupa di sektor Khan Yunis. Sumber militer memprediksi bahwa Hamas dan faksi perlawanan Palestina lainnya di Jalur Gaza akan berusaha menyerang pos-pos IDF di zona penyangga.
Saat ini, setiap batalion faksi Palestina di Gaza beroperasi secara independen di bawah arahan komando senior sayap militer. Mereka bersembunyi di dalam terowongan, didukung oleh pengintai yang menyediakan makanan dan informasi. Upaya penghancuran terowongan aktif yang digunakan oleh Hamas terus dilakukan.