Di antara berbagai jenis kanker yang familiar, kanker sarkoma seringkali luput dari perhatian. Padahal, keganasannya tak kalah serius dan dapat menyerang siapa saja, termasuk anak-anak dan remaja.
Sarkoma adalah kanker yang berasal dari jaringan mesenkim, cikal bakal jaringan ikat, otot, lemak, pembuluh darah, hingga tulang. Artinya, ia bisa tumbuh di hampir seluruh bagian tubuh.
Sarkoma bukanlah satu penyakit tunggal, melainkan kelompok penyakit kompleks dengan lebih dari 70 subtipe. Beberapa kelompok utamanya meliputi sarkoma jaringan lunak (STS), sarkoma tulang, GIST (tumor stromal gastrointestinal), serta sarkoma agresif pada usia muda seperti Ewing’s sarcoma dan rhabdomyosarcoma.
Gejala awal sarkoma seringkali berupa benjolan yang tumbuh perlahan tanpa rasa sakit, sehingga sering diabaikan. Gejala lain sangat bervariasi tergantung lokasi tumor, bisa berupa nyeri tulang atau pembengkakan, sesak napas (jika di rongga dada), gangguan pencernaan atau nyeri perut (jika di saluran cerna), patah tulang tanpa sebab jelas, penurunan berat badan, atau kelelahan kronis.
Keterlambatan diagnosis sering terjadi karena gejala yang tidak spesifik. Deteksi dini menjadi kunci penting untuk meningkatkan harapan kesembuhan.
Berbeda dengan kanker lain yang umumnya menyerang usia lanjut, beberapa subtipe sarkoma justru lebih sering ditemukan pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda. Osteosarcoma, misalnya, adalah kanker tulang yang sering menyerang remaja. Ewing’s sarcoma dan rhabdomyosarcoma adalah kanker tulang dan jaringan lunak yang umum pada anak dan remaja. Bahkan STS juga dapat muncul pada usia muda, dengan sekitar 10–15% kasus memiliki faktor genetik.
Pengobatan sarkoma melibatkan kombinasi beberapa pendekatan, antara lain:
- Operasi: pengangkatan tumor secara menyeluruh.
- Kemoterapi: efektif untuk osteosarcoma, Ewing’s sarcoma, dan rhabdomyosarcoma.
- Radioterapi: mengecilkan tumor sebelum atau setelah operasi.
- Terapi Target: seperti imatinib untuk GIST, yang dapat memperpanjang harapan hidup pasien hingga lebih dari 5 tahun.
- Imunoterapi: masih dalam pengembangan dan menunjukkan hasil menjanjikan pada subtipe tertentu.
Pengobatan disesuaikan dengan lokasi tumor, stadium penyakit, dan usia pasien. Bahkan pada stadium lanjut, pengangkatan metastasis di paru-paru dapat meningkatkan peluang sembuh pada sebagian pasien.
Meskipun tergolong langka dan menantang, sarkoma bukanlah vonis mati. Dengan diagnosis yang tepat dan penanganan oleh tim multidisiplin, peluang hidup pasien dapat meningkat secara signifikan.
Mengingat sifatnya yang dapat muncul di usia muda dan cenderung agresif, kesadaran terhadap sarkoma perlu ditingkatkan. Jangan abaikan benjolan yang terus membesar, nyeri tulang yang tak kunjung sembuh, atau gejala tak biasa lainnya, terutama pada anak dan remaja.
Dengan kemajuan terapi dan teknologi diagnostik, semakin banyak pasien sarkoma yang kini memiliki harapan hidup yang lebih baik.