Pacu Jalur 2025 Diharapkan Mendunia Sebagai Ikon Budaya Indonesia

Festival Pacu Jalur 2025 di Tepian Narosa, Kuantan Tengah, Riau, diharapkan menjadi sarana efektif untuk mempromosikan kekayaan budaya Indonesia ke seluruh dunia. Menteri Kebudayaan menekankan pentingnya festival ini dalam mengenalkan Pacu Jalur tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di kancah internasional. Hal ini sejalan dengan amanat UUD 1945 yang mewajibkan negara untuk memajukan kebudayaan Indonesia di tengah peradaban global.

Menteri Pariwisata mengapresiasi komitmen Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi dalam mengembangkan tradisi Pacu Jalur. Festival ini dipandang selaras dengan kebijakan nasional dalam pengembangan acara unggulan daerah.

Festival Pacu Jalur, sebagai representasi nyata dari festival yang sukses bertransformasi menjadi ikon budaya dan daya tarik wisata, diharapkan dapat menjadi primadona pariwisata daerah, memacu pertumbuhan ekonomi lokal, serta memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat di sekitarnya.

Pacu Jalur sendiri adalah tradisi lomba dayung perahu panjang khas Kuantan Singingi yang telah ada sejak abad ke-17. Tradisi yang diwariskan secara turun temurun ini telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia sejak tahun 2015.

Festival Pacu Jalur tahun ini menampilkan 288 perahu tradisional dari berbagai wilayah yang bersaing untuk meraih piala dan hadiah menarik. Acara yang berlangsung dari tanggal 20 hingga 24 Agustus 2025 ini menargetkan lebih dari 1,5 juta pengunjung. Pembukaan festival diawali dengan prosesi pengukuhan adat bagi para tamu undangan sebagai wujud penghormatan dan penerimaan adat.

Scroll to Top