Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tengah berjuang melawan lonjakan kasus campak yang signifikan. Pemerintah Provinsi Jawa Timur merespons cepat situasi ini dengan mengirimkan 9.825 botol vaksin. Bantuan ini merupakan tindak lanjut permintaan dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Kabupaten Sumenep untuk mendukung program imunisasi massal.
Sejak Januari hingga pertengahan Agustus 2025, Sumenep mencatat 1.944 kasus campak, dengan 12 pasien meninggal dunia. Lonjakan ini mendorong Dinkes-P2KB Kabupaten Sumenep menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Selain meminta bantuan vaksin ke provinsi, laporan juga telah disampaikan ke Kementerian Kesehatan untuk penanganan lebih lanjut.
Hasil pemetaan menunjukkan lima kecamatan menjadi fokus utama penanganan karena memiliki jumlah kasus tertinggi. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah Kalianget (220 kasus), Rubaru (146 kasus), Sumenep Kota (122 kasus), Dasuk (115 kasus), dan Saronggi (107 kasus). Dinkes-P2KB Kabupaten Sumenep mengintensifkan upaya pencegahan penyebaran campak di lima wilayah tersebut dengan melibatkan aktif para kader posyandu. Diharapkan, dengan ketersediaan vaksin dan peningkatan kesadaran masyarakat, wabah campak di Sumenep dapat segera terkendali.