Vokalis NOAH, Nazril Irham atau akrab disapa Ariel, menyampaikan aspirasinya di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait polemik royalti musik. Ia mendesak pemerintah untuk lebih tegas dalam mengatur aturan royalti, khususnya mengenai pihak yang bertanggung jawab membayar performing rights.
Ariel menyoroti kasus yang menimpa Agnez Mo dan Aria Bias sebagai contoh nyata kesalahpahaman yang terjadi di masyarakat. Menurutnya, penyanyi bukanlah pihak yang seharusnya menanggung beban pembayaran royalti tersebut.
Dalam rapat konsultasi antara DPR, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) di Senayan, Ariel menyampaikan kekhawatirannya. Ia menilai, pernyataan pasca-sidang Agnez Mo yang seolah-olah menempatkan penyanyi sebagai pihak yang bertanggung jawab atas performing rights telah menimbulkan kebingungan di masyarakat.
"Setelah sidang Agnez, ada deklarasi yang menyatakan bahwa pelaku pertunjukan adalah penyanyi, sehingga beban untuk membayarkan performing rights itu ada di penyanyi," ungkap Ariel.
Ariel mempertanyakan kesesuaian pernyataan tersebut dengan pemahaman yang selama ini diyakini. Ia menekankan bahwa izin seharusnya berlaku langsung setelah pembayaran kepada LMK, bukan dengan mengurus izin langsung ke pencipta lagu melalui aplikasi atau cara lainnya.
Ariel juga menyinggung putusan uji materi di Mahkamah Konstitusi (MK) yang secara jelas menyatakan bahwa penyanyi bukanlah pihak yang wajib membayar performing rights, melainkan penyelenggara acara.
"Kami tadinya ingin meminta ke Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI), apabila sudah diputuskan bahwa bukan penyanyi yang harus membayarnya, kalau memungkinkan ada permintaan maaf, atau minimal ada pernyataan yang menegaskan bahwa bukan penyanyi yang bertanggung jawab terhadap pembayaran performing rights," ujar Ariel.
Ia menekankan pentingnya pernyataan tersebut karena hingga saat ini masih ada somasi yang dilayangkan kepada penyanyi terkait pembayaran performing rights. Hal ini menunjukkan bahwa kesalahpahaman masih terus terjadi di lapangan.