Jakarta – Pernahkah Anda merasa sulit berkonsentrasi sebelum menikmati makanan manis atau selalu mencari camilan bergula setelah makan siang? Kebiasaan ini, yang dikenal sebagai sugar craving, dapat meningkatkan risiko prediabetes dan diabetes tipe 2 jika tidak dikelola dengan baik.
Sugar craving sering dialami oleh pekerja kantoran yang kurang aktif secara fisik. Tekanan pekerjaan dan keterbatasan waktu makan juga mendorong konsumsi makanan manis dan cepat saji, seperti kopi manis, kue, dan camilan instan.
Lantas, bagaimana cara mengatasi sugar craving?
Salah satu caranya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang dan teratur. Jangan lewatkan sarapan atau makan siang, dan kombinasikan karbohidrat kompleks dengan protein dan serat agar kadar gula darah tetap stabil.
Selain itu, konsumsi air putih atau minuman non kalori seperti teh tawar dapat membantu mengurangi keinginan makan manis. Rasa haus seringkali disalahartikan sebagai rasa lapar. Dengan minum segelas air, Anda bisa mengurangi dorongan untuk mengonsumsi makanan manis secara berlebihan.
Jaga kualitas tidur Anda, karena kurang tidur dapat mengganggu hormon pengatur nafsu makan.
Kelola stres dengan baik, karena stres seringkali membuat tubuh mencari comfort food yang biasanya tinggi gula. Alihkan perhatian dengan stretching, berjalan kaki, atau latihan pernapasan dalam untuk membantu mengendalikan keinginan tersebut.
Substitusikan makanan manis dengan camilan tinggi protein dan serat, seperti kacang-kacangan, yogurt tanpa gula, atau buah potong.
Penting juga untuk memantau kadar gula darah secara rutin. Pemeriksaan skrining berbasis AI dan pemeriksaan gula darah (HbA1c dan kolesterol) dapat membantu mendeteksi risiko prediabetes dan diabetes.
Akses informasi kesehatan terkini, serta fitur personalisasi kesehatan melalui aplikasi yang terintegrasi. Kumpulkan reward point untuk mendapatkan potongan harga pada berbagai pemeriksaan kesehatan.