Indonesia Intensifkan Negosiasi Perdagangan dengan Amerika Serikat

Pemerintah Indonesia, di bawah koordinasi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, tengah gencar melakukan negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat (AS). Tim Indonesia telah bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi AS, termasuk perwakilan USTR, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perdagangan AS.

Tujuan utama dari serangkaian pertemuan ini adalah untuk menghindarkan Indonesia dari potensi dampak negatif kebijakan perdagangan yang diterapkan oleh pemerintahan Trump sebelumnya. Indonesia telah menyampaikan proposal komprehensif kepada AS yang berlandaskan pada lima pilar kepentingan nasional:

  • Kebutuhan Energi: Memastikan pasokan energi yang stabil dan terjangkau.
  • Akses Pasar Ekspor: Memperjuangkan tarif yang kompetitif bagi produk ekspor Indonesia ke AS.
  • Deregulasi: Mendorong kemudahan berusaha di dalam negeri untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
  • Nilai Tambah: Meningkatkan nilai tambah melalui kerjasama dalam rantai pasok industri strategis dan mineral kritis.
  • Akses Iptek: Memperoleh akses ke ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di berbagai sektor, termasuk kesehatan, pertanian, dan energi terbarukan.

Airlangga mengklaim bahwa pendekatan Indonesia telah diterima dengan baik oleh pihak AS, yang ditunjukkan dengan dibukanya ruang dialog dan pembahasan teknis yang mendalam. Pembahasan teknis detail dijadwalkan berlangsung dalam dua minggu mendatang, dengan fokus pada lima sektor prioritas yang telah disiapkan oleh Indonesia. Pemerintah juga telah membentuk working group untuk mempercepat proses pembahasan.

Indonesia kini telah memasuki fase negosiasi dan menjadi salah satu dari 20 negara yang memulai proses negosiasi awal dengan AS.

Dalam proses negosiasi ini, pemerintah tidak bekerja sendiri. Masukan aktif dari kalangan pengusaha dan asosiasi bisnis, termasuk asosiasi semikonduktor, US-Asean Business Council, Amazon, Boeing, Microsoft, dan Google, terus dihimpun. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa hasil negosiasi memberikan keadilan bagi semua pihak.

Pemerintah Indonesia akan terus melakukan pendekatan dan konsultasi internal dengan para pemangku kepentingan di dalam negeri, serta menjalin komunikasi intensif dengan pihak Amerika Serikat untuk melanjutkan proses negosiasi ke tingkat teknis.

Scroll to Top