Retaknya Hubungan Nuno Espirito Santo dan Pemilik Nottingham Forest: Ancaman di Ambang Pintu?

Kabar kurang sedap menerpa Nottingham Forest. Hubungan antara sang pelatih, Nuno Espirito Santo, dan pemilik klub, Evangelos Marinakis, dikabarkan sedang tidak harmonis.

Isu keretakan ini sebenarnya sudah berembus sejak musim lalu. Sebuah momen tegang terekam kamera setelah Forest bermain imbang 2-2 melawan Leicester City di kandang sendiri pada bulan Mei. Disinyalir, Marinakis merasa tidak puas dengan performa tim yang menurun menjelang akhir musim, yang menyebabkan mereka gagal menembus zona empat besar dan juga gagal mencapai final Piala FA.

Meskipun isu tersebut sempat mereda dan Nuno tetap dipercaya untuk memimpin tim musim ini, keretakan kembali mencuat selama sesi pramusim. Kekesalan Nuno dipicu oleh aktivitas transfer tim, terutama kehilangan Anthony Elanga yang harus dilepas ke Newcastle. Padahal, Nuno merasa Elanga sangat dibutuhkan untuk menghadapi Liga Europa musim ini.

Situasi ini membuat Marinakis merasa heran, mengingat klub telah mendatangkan sejumlah pemain baru seperti Douglas Luiz, Arnaud Kalimuendo, James McAtee, Omari Hutchinson, Igor Jesus, Jair Cunha, Dan Ndoye, dan Angus Gunn. Bahkan, kontrak kapten tim, Morgan Gibbs-White, juga diperpanjang setelah sempat dikabarkan akan hengkang.

Ketidakharmonisan ini menimbulkan spekulasi mengenai masa depan Nuno, bahkan setelah Liga Inggris 2025/2026 dimulai. Meskipun Forest berhasil meraih kemenangan 3-1 atas Brentford di pekan pertama, posisi Nuno tetap terancam.

Nuno sendiri mengisyaratkan adanya masalah dalam hubungannya dengan Marinakis. "Saya selalu memiliki hubungan yang sangat baik dengan pemilik. Musim lalu kami sangat dekat dan berbicara setiap hari. Musim ini tidak begitu baik. Hubungan kami telah berubah dan kami tidak sedekat dulu. Saya tidak tahu apa penyebabnya," ungkap Nuno.

"Tidak ada asap, jika tak ada api. Jadi saya tahu seperti apa dunia sepakbola bekerja, tapi saya di sini untuk melakukan tugas saya. Saya paham itu karena saya memang khawatir. Sayalah yang pertama harus khawatir dan memikirkan itu."

Scroll to Top