Rejang Lebong Siaga: Ratusan Warga Terinfeksi HIV/AIDS dalam Lima Tahun Terakhir

Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, menghadapi tantangan serius terkait kesehatan masyarakat. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mencatat sebanyak 112 warganya terkonfirmasi positif HIV/AIDS selama lima tahun belakangan. Temuan ini memicu kekhawatiran dan mendorong Dinkes untuk menggiatkan program pencegahan serta penanganan penyakit mematikan tersebut.

Data ini terungkap ketika warga mencari pertolongan medis di berbagai fasilitas kesehatan, seperti puskesmas dan RSUD, dan kemudian diketahui positif HIV/AIDS melalui pemeriksaan darah. Dua orang dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit ini.

Penyebaran HIV/AIDS di Rejang Lebong sebagian besar dipicu oleh perilaku seks berisiko, termasuk seks bebas dan hubungan sesama jenis (LSL). Ironisnya, infeksi HIV seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas pada tahap awal. Masa inkubasi virus dapat berlangsung hingga sepuluh tahun sebelum gejala fisik mulai muncul.

Ketika HIV berkembang menjadi AIDS, penderita dapat mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti ruam kulit, diare kronis, dan penurunan berat badan drastis. Deteksi dini menjadi kunci utama dalam penanganan HIV/AIDS.

Menanggapi situasi ini, Dinkes Rejang Lebong menekankan pentingnya upaya pencegahan yang lebih intensif. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan stigma negatif kepada penderita HIV/AIDS.

Saat ini, Dinkes Rejang Lebong berfokus pada program "3 Zero," yang bertujuan untuk mencapai nol kasus infeksi HIV baru, nol kematian akibat HIV, dan nol diskriminasi terhadap penderita. Keberhasilan program ini memerlukan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.

Scroll to Top