Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengambil langkah proaktif dengan mengintensifkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) setelah musim hujan. Inisiatif ini bertujuan untuk mencegah dan mengantisipasi potensi peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram menegaskan bahwa upaya ini bukan sekadar respons terhadap lonjakan kasus DBD, melainkan sebuah inovasi untuk mengubah pendekatan penanganan, dari reaktif menjadi preventif. Fokusnya adalah pencegahan sebelum kasus DBD muncul.
Gerakan PSN yang digalakkan 1-2 hari setelah hujan dianggap krusial, mengingat curah hujan tinggi meningkatkan potensi genangan air di berbagai wadah bekas di sekitar rumah. Oleh karena itu, selain peran aktif juru pemantau jentik (jumantik) di lingkungan, setiap keluarga diharapkan memiliki anggota keluarga yang bertugas sebagai jumantik mandiri, memastikan tidak ada jentik nyamuk berkembang biak di sekitar tempat tinggal mereka. Tim dari puskesmas juga akan turut serta mendampingi warga dalam kegiatan PSN pasca hujan.
Untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi, Dinas Kesehatan Kota Mataram melibatkan siswa, khususnya tingkat SMP/sederajat, dalam edukasi mengenai pola hidup bersih dan sehat. Siswa dianggap mampu menginternalisasi informasi dan secara aktif menyampaikan edukasi di lingkungan keluarga mereka.
Sebagai langkah awal, Dinas Kesehatan Kota Mataram bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Mataram menjadikan SMP Negeri 15 Mataram sebagai sekolah percontohan untuk program sekolah sehat. Diharapkan, model ini dapat direplikasi di sekolah-sekolah lain.
Tujuan utama dari program ini adalah menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, aman, dan sehat bagi siswa, guru, serta warga sekitar. Lebih luas lagi, gerakan PSN dan penerapan pola hidup bersih diharapkan dapat diadopsi oleh seluruh sekolah dan masyarakat secara umum.