Para ilmuwan astronomi baru-baru ini membuat penemuan menggemparkan, yaitu sebuah galaksi kuno bernama JADES-GS-z11-0. Galaksi ini diperkirakan terbentuk hanya sekitar 400 juta tahun setelah peristiwa Big Bang, ketika alam semesta masih sangat muda, baru sekitar 3% dari usia saat ini.
Penemuan luar biasa ini terwujud berkat kolaborasi antara James Webb Space Telescope (JWST) dan Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) yang berlokasi di Gurun Atacama, Cile. ALMA, dengan kemampuan resolusi tingginya, mampu memberikan detail yang menakjubkan tentang galaksi purba ini.
ALMA, yang terdiri dari 66 teleskop yang bekerja bersama, mampu menangkap detail yang lebih tajam daripada JWST.
Meskipun ukurannya jauh lebih kecil dari galaksi modern, JADES-GS-z11-0 tergolong matang dan sangat aktif dalam membentuk bintang-bintang baru. Setiap tahunnya, galaksi ini mengubah materi setara dengan enam kali massa Matahari menjadi bintang baru. Angka ini jauh melampaui kemampuan galaksi Bima Sakti tempat kita berada.
Sebagai perbandingan, galaksi Bima Sakti hanya mampu menghasilkan beberapa bintang dengan total massa yang jauh lebih kecil dalam kurun waktu yang sama. Hal ini menjadikan JADES-GS-z11-0 sebagai "pabrik bintang" yang sangat produktif di masa awal alam semesta, membuatnya bersinar terang dan menjadi salah satu objek paling menonjol pada masa itu.
Yang lebih mengejutkan, para astronom juga menemukan jejak oksigen dalam jumlah signifikan di awan gas galaksi tersebut. Kandungan oksigennya mencapai sekitar 30% dari galaksi modern.
Temuan ini membingungkan karena untuk menghasilkan oksigen sebanyak itu, diperlukan beberapa generasi bintang yang hidup dan mati. Sementara itu, usia alam semesta pada saat itu masih tergolong sangat muda.
Meskipun penemuan ini tidak sepenuhnya bertentangan dengan teori evolusi galaksi, namun memberikan tantangan baru bagi para ilmuwan. Keberadaan oksigen dalam jumlah besar memunculkan pertanyaan menarik, seperti "Apakah kehidupan bisa berkembang jauh lebih awal di alam semesta daripada yang selama ini kita duga?"
Jika oksigen sudah ada dalam jumlah besar, maka kemungkinan unsur-unsur penting lainnya seperti karbon dan silikon juga hadir. Unsur-unsur ini sangat penting untuk pembentukan planet dan mungkin juga kehidupan.
Meskipun demikian, para ilmuwan menekankan bahwa penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar ini. Penemuan JADES-GS-z11-0 membuka jendela baru untuk memahami masa lalu alam semesta dan potensi munculnya kehidupan di dalamnya.