Turis China Arogan Potong Antrean di Universal Studios Singapore, Picu Keributan

SINGAPURA – Insiden memalukan terjadi di Universal Studios Singapore (USS) ketika seorang wisatawan perempuan asal China terekam dalam video yang viral karena memotong antrean. Aksi tersebut memicu konfrontasi sengit dengan pengunjung lain, bahkan berujung pada pernyataan kontroversial yang merendahkan Singapura.

Perempuan itu, yang terlihat membawa bayi, terlibat adu mulut dengan pengunjung lain setelah menolak untuk mengantre. Dalam pertengkaran tersebut, ia melontarkan kalimat yang meremehkan, "Jika bukan karena China, Singapura tidak akan ada."

Pengunjung pria yang merekam kejadian itu, yang diduga juga beretnis China, balik ditanya, "Bukankah kamu sendiri orang China?"

Aksi saling rekam pun terjadi ketika emosi memuncak. Turis perempuan itu balik mengeluarkan ponselnya dan merekam pria tersebut.

"Apakah kamu pikir kamu satu-satunya yang bisa merekam saya? Apa yang salah dengan orang China? Apakah mereka mempermalukanmu? Bukankah kamu sendiri orang China?" lanjutnya.

Ia bahkan menegaskan bahwa tanpa kontribusi China, Singapura tidak akan berarti apa-apa.

Pria itu merespons dengan sinis, "Ya, orang China memang yang terhebat, yang terbaik."

Video perdebatan itu telah ditonton jutaan kali di media sosial, memicu berbagai reaksi dari warganet.

Banyak pengguna media sosial yang mengecam perilaku turis tersebut. Mereka menekankan pentingnya mengikuti aturan yang berlaku di Singapura, termasuk budaya mengantre. Beberapa komentar menyoroti rasa malu atas tindakan tersebut dan mengingatkan untuk tidak menularkan kesombongan kepada anak-anak.

Meskipun demikian, ada juga yang berpendapat bahwa masalah ini sebaiknya tidak dibesar-besarkan dan menyerukan untuk tidak menggeneralisasi seluruh warga China berdasarkan tindakan satu individu. Mereka berpendapat bahwa mayoritas warga China adalah orang yang sopan.

Pihak Resorts World Sentosa (RWS), pengelola USS, telah mengeluarkan pernyataan terkait insiden ini. Mereka menegaskan komitmen terhadap nilai-nilai kesopanan, rasa hormat, dan etika mengantre, serta mengharapkan pengunjung untuk saling menghormati agar semua orang dapat menikmati kunjungan mereka.

RWS mengklaim bahwa masalah ini telah diselesaikan.

Scroll to Top