Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China memasuki babak baru dengan berbagai kejutan. Presiden AS, Donald Trump, menunjukkan sinyal pelunakan terhadap Beijing, sementara Presiden China, Xi Jinping, menyiapkan strategi baru untuk menghadapi tekanan dari Washington.
Trump Pertimbangkan Penurunan Tarif China
Setelah saling membalas tarif, Trump dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk mengurangi tarif impor barang dari China. Langkah ini diambil sambil menunggu perundingan lebih lanjut dengan pemerintah China. Kabarnya, penurunan tarif bisa mencapai 50% hingga 65% dari level saat ini. Trump sendiri mengisyaratkan kemungkinan tercapainya kesepakatan yang adil dengan China.
China Bantah Ada Negosiasi Tarif dengan AS
Di tengah spekulasi tentang pelonggaran perang dagang, China membantah keras adanya negosiasi tarif dengan AS. Pemerintah China menegaskan bahwa AS harus mencabut semua tindakan tarif sepihak jika ingin menyelesaikan masalah perdagangan ini.
Tesla Terpukul Perang Dagang AS-China
Perusahaan teknologi raksasa, Tesla, merasakan dampak perang dagang. Saham Tesla mengalami penurunan signifikan sepanjang tahun 2025. Selain perang dagang, Tesla juga menghadapi tantangan boikot setelah CEO Elon Musk bergabung dengan pemerintahan Trump. Produksi robot humanoid Optimus juga terhambat akibat pembatasan ekspor magnet tanah jarang dari China.
Boeing Ditolak China, Dikirim Kembali ke AS
Produsen pesawat Boeing mengalami pukulan telak setelah pelanggan di China menolak menerima pengiriman pesawat baru akibat tarif yang tinggi. Boeing terpaksa menarik kembali pesawat-pesawat yang sudah dikirim dan mempertimbangkan untuk mengalihkan pengiriman ke pasar lain.
Trump Beri Kelonggaran Tarif Sektor Otomotif
Trump dilaporkan akan memberikan keringanan tarif untuk sektor otomotif, terutama suku cadang mobil. Langkah ini dianggap sebagai perubahan strategi dalam kebijakan perdagangan AS. Namun, tarif untuk mobil yang diproduksi di luar negeri tetap berlaku.
Xi Jinping Keluarkan Jurus Baru Lawan Perang Dagang Trump
Pemerintah China mengeluarkan daftar negatif baru yang melonggarkan hambatan investasi asing. Jumlah industri yang dibatasi dikurangi dari 117 menjadi 106. Langkah ini diambil untuk mengurangi tekanan pada ekonomi China yang tertekan akibat konsumsi domestik yang lemah dan krisis utang di sektor properti.
Korsel Jadi Korban Baru Perang Dagang Trump
Ekonomi Korea Selatan (Korsel) mengalami kontraksi. Selain kekacauan politik, Korsel juga menjadi korban kebijakan perang dagang Trump melalui kenaikan tarif impor. Ancaman tarif resiprokal dari AS menyebabkan saham di Seoul jatuh dan mata uang won melemah.
