Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman kesehatan serius, terutama di Jawa Barat. Dokter memperingatkan, infeksi DBD yang berulang bisa menimbulkan gejala yang lebih parah, bahkan berujung pada kematian. Risiko ini sangat tinggi pada anak-anak dan pasien dengan penyakit penyerta.
Virus dengue memiliki empat tipe. Seseorang yang sudah pernah terinfeksi salah satu tipe, masih berisiko terinfeksi tipe lainnya. Infeksi berulang inilah yang seringkali lebih berat. Data menunjukkan, hampir setengah kematian akibat DBD terjadi pada anak usia 5-14 tahun. Bahkan, orang dewasa yang terinfeksi tanpa gejala pun bisa menjadi sumber penularan di dalam keluarga.
Hingga saat ini, belum ada obat khusus untuk menyembuhkan DBD. Pengobatan yang diberikan hanya bertujuan meredakan gejala. Oleh karena itu, pencegahan menjadi kunci utama, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti obesitas, penyakit ginjal, diabetes, atau hipertensi. Kelompok ini lebih rentan mengalami komplikasi parah jika terinfeksi DBD.
Jawa Barat mencatat kasus DBD tertinggi di Indonesia hingga pertengahan tahun 2024, dengan angka kasus mencapai 17.281 dan 61 kematian. Kota Bandung dan Kabupaten Bandung menduduki peringkat dua dan tiga daerah dengan kasus DBD terbanyak.
Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan Gerakan 3M Plus, menjaga kebersihan lingkungan secara konsisten, dan mempertimbangkan vaksinasi dengue sebagai perlindungan tambahan. Selain DBD, penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung juga menjadi perhatian utama di Bandung dan Jawa Barat. Masyarakat diimbau untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri dan keluarga dengan menerapkan pola hidup sehat dan melakukan pencegahan sejak dini.