Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan tanggapan terbaru mengenai kasus tragis balita berusia 4 tahun, Raya, yang meninggal dunia dengan kondisi tubuh yang dipenuhi cacing.
Menkes Budi menegaskan bahwa kematian Raya bukan disebabkan oleh cacingan. Menurutnya, infeksi merupakan penyebab utama kematian tersebut. "Cacingan itu tidak menyebabkan kematian. Jadi, kematiannya itu bukan karena cacingan, tetapi karena infeksi," ujarnya.
Kemenkes menduga kuat bahwa tuberkulosis (TBC) menjadi penyebab utama kematian Raya, bukan meningitis seperti yang diperkirakan sebelumnya. Dugaan ini muncul setelah diketahui bahwa Raya mengalami batuk berdahak selama tiga bulan terakhir.
"Infeksinya diduga bisa tuberkulosis atau meningitis. Namun, dugaan lebih kuat mengarah ke tuberkulosis karena yang bersangkutan sudah batuk berdahak tiga bulan," jelas Budi.
Budi juga menyampaikan duka cita mendalam atas kejadian ini. Ia menyoroti bahwa kasus Raya menunjukkan masih banyak masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan yang memadai. Kesenjangan pelayanan kesehatan antara kota besar dan daerah terpencil juga menjadi perhatian serius.
"Perbedaan antara kualitas layanan kesehatan di kota-kota besar dan di daerah-daerah terpencil itu masih sangat jauh," katanya.
Ia menambahkan, kasus ini menjadi peringatan bagi seluruh pihak terkait, khususnya di bidang kesehatan, untuk melakukan perbaikan pelayanan kesehatan masyarakat. Menkes menekankan pentingnya memastikan dinas kesehatan dan Puskesmas di daerah mampu mendeteksi dan menangani gejala cacingan sejak dini.
Sebelumnya, Raya meninggal dunia dengan kondisi yang memprihatinkan. Dokter menemukan cacing keluar dari hidungnya, dan lebih dari satu kilogram cacing hidup berhasil dikeluarkan dari tubuhnya sebelum Raya menghembuskan napas terakhir.