Timnas Indonesia terus berbenah menyambut masa depan cerah. Kabar baik datang dari berbagai penjuru, mulai dari apresiasi terhadap pemain, tambahan amunisi baru, hingga dukungan penuh untuk Garuda.
Pujian Setinggi Langit untuk Sandy Walsh
Sandy Walsh, bek andalan yang baru saja memulai debutnya di Liga Thailand bersama Buriram United, langsung mencuri perhatian. Bukan hanya publik Thailand, bahkan pemain Timnas Thailand, Elias Dolah, tak ragu melabeli Walsh sebagai salah satu bek kanan terbaik di dunia. Debutnya yang gemilang di ASEAN Club Championship 2025-2026 menjadi bukti kualitasnya. Dengan menit bermain yang lebih baik di Buriram United, performa Walsh diharapkan semakin bersinar saat membela Timnas Indonesia di jeda internasional September 2025.
Mauro Zijlstra: Mesin Gol Baru Timnas Indonesia
Timnas Indonesia patut berbangga dengan kehadiran Mauro Zijlstra. Penyerang muda berbakat ini dipastikan akan menjadi andalan lini depan saat menghadapi Arab Saudi dan Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Oktober 2025 mendatang. Zijlstra memiliki insting gol yang tinggi dan kemampuan finishing mematikan. Catatan golnya bersama tim muda di Belanda membuktikan bahwa ia adalah aset berharga. Selain itu, Zijlstra juga memiliki fleksibilitas bermain sebagai gelandang serang, memberikan opsi taktik yang beragam bagi pelatih Patrick Kluivert. Dengan usia yang masih muda, Zijlstra adalah investasi jangka panjang bagi Timnas Indonesia.
Dukungan Penuh dari Pelatih Brasil
Kedatangan pelatih asal Brasil, Mauricio Souza, membawa angin segar bagi Persija Jakarta dan Timnas Indonesia. Souza menunjukkan dukungan penuh terhadap pemain yang dipanggil membela negara. Baginya, membela tim nasional adalah pencapaian tertinggi bagi seorang pemain sepak bola. Sikap ini sangat kontras dengan era sebelumnya, di mana klub seringkali enggan melepas pemain ke timnas. Empat pemain Persija, yaitu Rizky Ridho, Jordi Amat, Dony Tri Pamungkas, dan Rayhan Hannan, mendapat panggilan untuk membela Timnas Indonesia dan Timnas U-23.
Simon Tahamata Blusukan Mencari Bakat Muda
Kepala pemandu bakat PSSI, Simon Tahamata, terus aktif mencari bibit-bibit unggul di seluruh pelosok negeri. Kehadirannya di turnamen Garuda Internasional Cup 2025 menjadi bukti komitmennya dalam mengembangkan sepak bola usia muda. Tahamata yakin Indonesia tidak pernah kekurangan bakat, yang terpenting adalah bagaimana mengembangkannya. Turnamen usia muda seperti GIC 2025 menjadi wadah yang tepat untuk mengasah mental bertanding dan menemukan pemain-pemain potensial untuk Timnas Indonesia.