Misteri Planet Y: Penghuni Baru Tata Surya yang Tersembunyi?

Tata Surya kita, yang selama ini kita kenal, ternyata menyimpan misteri yang belum terpecahkan. Para astronom kini tengah berupaya mengungkap keberadaan sebuah planet baru yang potensial, yang mereka sebut Planet Y.

Planet Y bukanlah Planet 9 yang selama ini menjadi perdebatan, yaitu planet hipotetis yang ukurannya lebih besar dari Bumi namun lebih kecil dari Neptunus, dan berjarak sangat jauh dari Matahari. Konsep planet tak teridentifikasi di Tata Surya sebenarnya sudah lama ada, bahkan sebelum Pluto diturunkan statusnya menjadi planet kerdil, yang saat itu dikenal sebagai Planet X.

Lalu, apa yang membuat para ilmuwan meyakini keberadaan Planet Y? Bukti yang diajukan berasal dari anomali pada bidang orbit objek trans-Neptunus (TNO). Objek-objek ini seolah-olah memiliki kemiringan orbit yang konsisten dibandingkan dengan bidang Tata Surya.

Tim peneliti menganalisis TNO yang mengorbit Matahari pada jarak antara 50 dan 400 unit astronomi (AU). Satu AU adalah jarak antara Bumi dan Matahari. Mereka memisahkan TNO yang orbitnya beresonansi dengan Neptunus dan mengamati distribusi sisanya.

Hasilnya, tidak ditemukan anomali pada TNO antara 50 dan 80 AU. Namun, antara 80 dan 200 AU, serta 80 dan 400 AU, ditemukan bukti statistik adanya kemiringan sekitar 15 derajat. Kemungkinan bahwa kemiringan ini adalah sebuah kebetulan hanya 2 persen.

Jika ini bukan kebetulan, para peneliti meyakini bahwa fenomena ini paling mungkin dijelaskan oleh keberadaan sebuah planet dengan massa antara Merkurius dan Bumi, yang mengorbit pada jarak antara 100 dan 200 AU. Planet dengan massa seperti Pluto juga memungkinkan, meskipun bukan skenario yang paling diharapkan. Planet yang lebih besar dari Bumi seharusnya sudah terdeteksi dan akan menyebabkan anomali pada rentang 50 hingga 80 AU.

Penelitian sebelumnya juga pernah mengusulkan keberadaan Planet Y serupa untuk menjelaskan anomali lain pada populasi TNO. Kabar baiknya, keberadaan planet ini mungkin dapat dikonfirmasi atau dibantah dalam beberapa tahun mendatang, berkat Observatorium Vera Rubin dan survei dekadenya.

Observatorium Vera Rubin, dengan Survei Ruang dan Waktu Legacy (LSST), memiliki potensi untuk mendeteksi Planet Y jika planet tersebut berada dalam jangkauan survei. Jika Planet Y ada tetapi tidak terdeteksi karena lokasinya di langit, LSST tetap dapat memberikan detail lengkungan bidang rata-rata Sabuk Kuiper yang disebabkan oleh planet tersebut.

Penemuan Planet Y, jika terkonfirmasi, akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika dan evolusi Tata Surya kita, serta membuka lembaran baru dalam eksplorasi antariksa.

Scroll to Top