Jakarta – Ibu kota Yaman, Sanaa, dilanda serangan dari Israel yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka. Kelompok Houthi, yang didukung Iran, melaporkan sedikitnya empat orang tewas akibat serangan tersebut. Houthi sendiri telah beberapa kali meluncurkan rudal dan drone ke arah Israel selama konflik di Gaza berlangsung.
Ledakan dahsyat terlihat menerangi langit di atas Sanaa, yang dikuasai oleh Houthi, meninggalkan jejak asap hitam yang pekat.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Houthi mengumumkan bahwa serangan Israel menyebabkan empat orang kehilangan nyawa dan 67 lainnya mengalami luka-luka, menambah daftar panjang korban sebelumnya.
Sumber keamanan Houthi mengungkapkan bahwa target serangan adalah sebuah bangunan yang terletak di pusat kota Sanaa. Televisi Al-Masirah, yang dimiliki oleh kelompok tersebut, melaporkan bahwa fasilitas perusahaan minyak dan sebuah pembangkit listrik di selatan Sanaa, yang sebelumnya juga menjadi sasaran serangan, turut terkena dampaknya.
Militer Israel mengklaim bahwa mereka menyerang sebuah kompleks militer di mana istana presiden berada, selain dua pembangkit listrik dan sebuah depot bahan bakar.
Serangan ini dilakukan sebagai balasan atas "serangan berulang kali oleh rezim Houthi terhadap negara Israel dan warga sipilnya," termasuk serangan yang terjadi "dalam beberapa hari terakhir," demikian pernyataan dari militer Israel.
Pada Jumat malam, Houthi meluncurkan rudal yang menurut otoritas Israel "kemungkinan besar dihancurkan di udara."
Media lokal Israel melaporkan, mengutip sumber militer, bahwa rudal tersebut membawa hulu ledak klaster, yang merupakan jenis pertama yang diketahui ditembakkan dari Yaman.