Guru MAN 2 Bantul Tingkatkan Literasi Digital Lewat Pelatihan Internet Sehat

Bantul (25/8/2025) — Di era digital yang terus berkembang, guru-guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bantul berupaya meningkatkan kompetensi diri. Salah satu langkahnya adalah mengikuti pelatihan daring (MOOC) Pintar bertema Internet Sehat pada Anak. Pelatihan ini menjadi wadah bagi para pendidik untuk memahami pemakaian internet yang aman, ramah anak, dan mendukung pembelajaran yang inovatif.

Dalam pelatihan tersebut, guru-guru mendapatkan materi mulai dari sejarah internet, perkembangannya di Indonesia, serta manfaat dan risikonya bagi anak. Internet dinilai penting dalam mendukung edukasi, komunikasi, kreativitas, dan hiburan anak. Anak-anak bisa belajar melalui video pendidikan, buku digital, hingga aplikasi interaktif, serta berkomunikasi dengan keluarga, menyalurkan bakat, dan mendapatkan hiburan yang mendidik.

Namun, internet juga menyimpan potensi bahaya. Materi pelatihan menyoroti hal-hal yang perlu diwaspadai, seperti konten tidak pantas, kecanduan game atau media sosial, perundungan siber (cyberbullying), dan risiko privasi akibat penyalahgunaan data pribadi. Guru MAN 2 Bantul yang mengikuti pelatihan merasa bahwa materi ini relevan dengan realitas yang dihadapi siswa sehari-hari.

Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, mengapresiasi partisipasi guru dalam pelatihan tersebut. Menurutnya, perkembangan teknologi yang pesat menuntut guru untuk terus memperbarui pengetahuan. "Kami ingin guru-guru MAN 2 Bantul menjadi garda terdepan dalam membimbing siswa agar dapat menggunakan internet secara sehat, bijak, dan bermanfaat," ujarnya.

Guru MAN 2 Bantul menganggap pelatihan ini penting karena hampir semua siswa kini tidak bisa lepas dari gawai (gadget) dan internet. Tanpa bimbingan yang tepat, internet dapat membawa dampak negatif, mulai dari kecanduan hingga paparan konten yang tidak sesuai usia.

Pelatihan ini menyajikan materi yang tersusun sistematis, meliputi:

  • Pengenalan Internet Sejak Dini: Membahas sejarah, perkembangan, dan peran internet dalam kehidupan anak-anak, serta dampaknya pada pola pikir mereka.

  • Kebutuhan Teknologi Informasi pada Dunia Pendidikan: Menyoroti peran internet sebagai sarana utama dalam pembelajaran modern, seperti e-learning, akses sumber belajar global, dan pemanfaatan aplikasi pendidikan.

  • Strategi Mencegah Kecanduan Internet pada Anak: Memberikan strategi praktis bagi guru dan orang tua untuk membantu anak mengatur waktu, menyeimbangkan aktivitas daring dan luring (offline), serta mengenali tanda-tanda kecanduan digital.

  • Jerat Hukum Penyalahgunaan Internet: Membahas konsekuensi hukum penyalahgunaan internet, termasuk perundungan siber, penyebaran hoaks, dan pelanggaran privasi.

  • Pemanfaatan Internet Secara Sehat: Memberikan panduan praktis untuk memanfaatkan internet secara positif dalam pembelajaran, hiburan edukatif, dan pengembangan kreativitas siswa.

Para guru menyadari bahwa internet memiliki dua sisi. Di satu sisi, internet sangat bermanfaat sebagai sumber ilmu, media komunikasi, dan ruang kreativitas. Namun, di sisi lain, internet juga bisa menjadi ancaman jika digunakan tanpa pengawasan, misalnya melalui konten negatif, perundungan digital, dan penipuan daring.

Oleh karena itu, guru MAN 2 Bantul berkomitmen untuk menyebarkan ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini kepada siswa dan orang tua. Dengan demikian, pemanfaatan internet di kalangan remaja dapat lebih terarah dan tetap berada dalam koridor yang sehat.

Salah seorang peserta pelatihan, Fitria Endang Susana, mengungkapkan bahwa materi tentang strategi mencegah kecanduan internet sangat membuka wawasan. Ia merasa perlu lebih aktif mendampingi siswa, tidak hanya dalam belajar, tetapi juga dalam membangun kebiasaan digital yang baik.

Pelatihan ini juga menekankan pentingnya sinergi antara madrasah dan keluarga. Guru tidak bisa bekerja sendiri, melainkan perlu bekerja sama dengan orang tua untuk mengawasi aktivitas digital anak. Diskusi terbuka, pendampingan aktif, dan pemberian contoh penggunaan internet yang positif akan sangat membantu.

Partisipasi guru MAN 2 Bantul dalam pelatihan MOOC Pintar ini diharapkan menjadi langkah strategis menuju madrasah yang ramah digital. Dengan guru yang literat teknologi, siswa akan lebih mudah diarahkan untuk memanfaatkan internet secara bijak. Tujuan utama pelatihan ini adalah agar internet tidak hanya menjadi alat hiburan, tetapi juga sarana untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, memperluas wawasan, dan membentuk generasi muda yang cerdas, kreatif, dan berkarakter.

Scroll to Top