Kasus penculikan dan pembunuhan tragis Mohamad Ilham Pradipta, kepala cabang Bank BRI, terus bergulir. Meskipun empat tersangka telah diringkus pekan lalu, misteri seputar "otak pelaku" dan motif kejahatan keji ini masih menjadi teka-teki besar.
Minggu lalu, tim gabungan Polda Metro Jaya berhasil menangkap empat orang lagi yang diduga kuat sebagai "aktor utama" dalam kasus ini. Sementara itu, keluarga korban menuntut keadilan dan hukuman seberat-beratnya bagi para pelaku.
Kronologi Penculikan dan Pembunuhan
Aksi penculikan terekam CCTV di area parkir sebuah pusat perbelanjaan di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Korban disergap oleh sejumlah orang dari mobil putih dan dipaksa masuk ke dalam kendaraan tersebut.
Keesokan harinya, jasad Mohamad Ilham Pradipta ditemukan di pinggir sawah di kawasan Serang Baru, Bekasi. Kondisinya memprihatinkan, dengan tangan dan kaki terikat serta mata tertutup lakban.
Penangkapan Para Pelaku
Polisi bergerak cepat dan berhasil menangkap empat terduga pelaku pertama di Jakarta Pusat dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun, penyelidikan mengungkap bahwa peran mereka hanya sebatas penculik.
Tim gabungan kemudian berhasil membekuk empat tersangka baru di Solo, Jawa Tengah, dan Jakarta Utara. Mereka diduga sebagai "dalang" atau "aktor intelektual" di balik kejahatan ini. Penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif untuk mengungkap peran masing-masing dan motif yang mendasari aksi keji ini.
Penyebab Kematian Korban
Hasil autopsi menunjukkan adanya luka akibat benda tumpul di dada dan leher korban. Diduga, kematian disebabkan oleh kekurangan oksigen akibat tekanan pada tulang leher dan dada. Pemeriksaan toksikologi masih dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya racun dalam tubuh korban.
Mengapa Kasus Ini Jadi Sorotan?
Kasus ini menarik perhatian publik karena melibatkan seorang pejabat bank dan diduga dilakukan secara terencana dengan melibatkan banyak pihak. Spekulasi liar bermunculan, termasuk dugaan bahwa korban sedang mengusut kasus fraud atau kecurangan di internal bank.
Kriminolog Haniva Hasna menjelaskan bahwa kasus ini mengindikasikan adanya organized crime. Beberapa indikasi yang menguatkan dugaan ini antara lain lokasi penculikan yang mungkin hanya diketahui orang terdekat korban, peran terbatas para penculik, dan lokasi pembuangan mayat yang mudah dijangkau.
Motif kejahatan ini bisa beragam, mulai dari masalah pribadi, perselisihan dengan rekan kerja, hingga terkait dengan pekerjaan korban. Polisi perlu menelusuri jejak digital para pelaku dan komunikasi mereka dengan pihak lain untuk mengungkap jaringan kejahatan ini.
Harapan Keluarga Korban
Keluarga korban berharap agar kasus ini segera terungkap tuntas dan para pelaku dihukum seberat-beratnya. Mereka ingin mengetahui motif sebenarnya di balik pembunuhan keji ini dan siapa saja yang terlibat.