Gelombang serangan drone Ukraina kembali menghantam Rusia, Minggu (24/8/2025), menyebabkan gangguan signifikan pada infrastruktur vital. Salah satu reaktor di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Kursk terpaksa menurunkan kapasitas hingga 50% akibat insiden ini. Selain itu, kebakaran besar melanda terminal ekspor bahan bakar Ust-Luga milik raksasa energi Novatek.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan sistem pertahanan udara mereka berhasil menangkis setidaknya 95 drone Ukraina di berbagai wilayah, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Ukraina. Ledakan drone yang berhasil ditembak jatuh di dekat PLTN Kursk menyebabkan kerusakan pada transformator tambahan, memaksa reaktor No. 3 beroperasi dengan setengah kekuatan. Meski demikian, pihak berwenang PLTN Kursk memastikan tingkat radiasi tetap dalam batas normal dan tidak ada korban jiwa.
Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) telah mengetahui laporan serangan tersebut dan menekankan pentingnya perlindungan fasilitas nuklir setiap saat.
Lebih dari 1.000 km ke utara, di Teluk Finlandia, puing drone memicu kebakaran hebat di terminal Ust-Luga. Fasilitas ini merupakan salah satu kompleks pemrosesan dan ekspor kondensat gas terbesar Rusia yang dikelola oleh Novatek. Gubernur Wilayah Leningrad, Alexander Drozdenko, mengkonfirmasi tidak ada korban luka dan petugas pemadam kebakaran serta layanan darurat sedang berupaya memadamkan api.
Rekaman yang beredar menunjukkan kobaran api besar di terminal sebelum asap hitam tebal membubung ke angkasa. Ust-Luga, yang beroperasi sejak 2013, memproses kondensat gas menjadi berbagai produk seperti nafta, bahan bakar jet, dan gasoil. Sebagian besar produk ini diekspor ke negara-negara Asia, termasuk China, Singapura, Taiwan, dan Malaysia.
Selain Kursk dan Ust-Luga, drone Ukraina juga menyerang fasilitas industri di kota Syzran, Rusia selatan. Gubernur wilayah Samara melaporkan satu anak terluka, meskipun target serangan tidak dijelaskan secara rinci. Kilang minyak Rosneft di Syzran sebelumnya juga sempat menghentikan operasi setelah serangan serupa awal bulan ini.
Hingga saat ini, Kyiv belum memberikan tanggapan resmi. Namun, Ukraina sebelumnya menegaskan bahwa serangan ke wilayah Rusia merupakan balasan atas serangan Moskow ke kota-kota Ukraina dan bertujuan untuk melemahkan infrastruktur militer Rusia.