Sesar Lembang: Ancaman Nyata dan Kesiapsiagaan Bencana di Bandung Raya

Dalam beberapa waktu terakhir, perhatian publik tertuju pada Sesar Lembang, sebuah patahan aktif yang membentang sepanjang 29 kilometer dari Cilengkrang, Kabupaten Bandung, hingga Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Meningkatnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana akibat pergerakan sesar ini mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk mengambil langkah antisipatif.

Pemkot Bandung telah menyiapkan enam lokasi evakuasi yang strategis apabila gempa bumi terjadi akibat aktivitas Sesar Lembang. Lokasi-lokasi tersebut adalah Taman Tegalega, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gasibu, Alun-Alun Kota Bandung, Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), dan Lapangan Olahraga Arcamanik. Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan preventif dan kesiapsiagaan, bukan hanya responsif setelah kejadian.

Menurut peneliti gempa bumi, pergerakan Sesar Lembang berpotensi menghasilkan gempa dengan magnitudo hingga 7. Sejak Juni hingga Agustus 2025, gempa-gempa kecil telah tercatat di sekitar Sesar Lembang, meskipun magnitudonya tidak melebihi 3. Namun, potensi gempa yang lebih besar tetap menjadi perhatian utama.

Pekan lalu, gempa dangkal berkekuatan M1,8 mengguncang wilayah Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, yang semakin menegaskan bahwa Sesar Lembang adalah sesar aktif yang patut diwaspadai. Selain Sesar Lembang, wilayah lain di Jawa Barat juga mengalami gempa, seperti gempa berkekuatan M4,9 di Kabupaten Bekasi yang dipicu oleh aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat.

Sesar Lembang saat ini berada pada siklus pelepasan energi. Berdasarkan penelitian, siklus gempa Sesar Lembang berkisar antara 170 hingga 670 tahun. Gempa besar terakhir yang tercatat berdasarkan rekaman sedimentasi geologi terjadi pada abad ke-15, yang berarti sudah 560 tahun sejak saat itu. Hal ini menunjukkan bahwa Sesar Lembang telah memasuki rentang siklus ulang tahun gempa.

Masyarakat diimbau untuk selalu siap siaga dan mempersiapkan diri untuk melindungi diri dan keluarga dalam menghadapi potensi gempa bumi akibat aktivitas Sesar Lembang. Kesiapsiagaan dan pengetahuan tentang tindakan yang tepat saat gempa terjadi sangat penting untuk mengurangi risiko dan dampak buruk yang mungkin timbul.

Scroll to Top