Wabah campak tengah mengkhawatirkan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) menyusul adanya 2.035 kasus infeksi campak dengan 17 anak dilaporkan meninggal dunia.
Dinas Kesehatan Sumenep bergerak cepat dengan mengutamakan vaksinasi massal sebagai langkah kunci untuk mengendalikan penyebaran penyakit menular ini.
Vaksinasi akan dilaksanakan serentak di 26 puskesmas yang tersebar di wilayah daratan dan kepulauan Sumenep, serta tiga rumah sakit, mulai 25 Agustus 2025. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil rapat koordinasi lintas sektor.
Target vaksinasi adalah 78.569 anak berusia 9 bulan hingga 6 tahun, dengan durasi pelaksanaan selama 21 hari, dari 25 Agustus hingga 14 September 2025. Untuk menjangkau daerah terpencil, pemerintah juga mengerahkan puskesmas pembantu di seluruh kepulauan.
Distribusi vaksin ke masing-masing puskesmas akan segera dimulai. Saat ini, tersedia sekitar 18 ribu vial vaksin, mencukupi lebih dari 80 ribu dosis. Jumlah ini dianggap memadai untuk memenuhi kebutuhan program vaksinasi darurat.
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat mudah menular melalui droplet atau percikan air liur saat batuk atau bersin. Tingkat penularannya sangat tinggi, di mana satu orang yang terinfeksi dapat menularkan ke 17 hingga 18 orang lainnya.
Mengingat tingkat penularan yang tinggi dan peningkatan kasus, pemerintah mengimbau para orang tua untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan vaksinasi. Upaya ini sangat penting untuk menekan penyebaran campak dan mencegah timbulnya korban jiwa.