Kisah Kaura Taylor: Dari Texas Hilang, Jadi Istri Kedua Kepala Suku di Skotlandia

Keluarga Kaura Taylor (21), seorang wanita muda dari Texas, Amerika Serikat, masih menyimpan kenangan pahit saat ia menghilang secara misterius pada Mei 2025. Kepergiannya yang mendadak meninggalkan tanda tanya besar.

Taylor, seorang ibu tunggal dari seorang anak balita, tiba-tiba meninggalkan rumah bibinya di Dallas, Texas. Dua hari kemudian, ia mengirimkan pesan singkat yang menyatakan bahwa ia dan putrinya akan melakukan petualangan kecil. Pesan tersebut menjadi komunikasi terakhirnya dengan keluarga.

"Dia bilang akan menelepon saat ada wifi, tapi setelah itu tidak ada kabar lagi," ungkap Vandora Skinner, bibi Taylor yang menjadi tempat tinggalnya.

Perubahan Perilaku Sebelum Kepergian

Skinner menceritakan bahwa perubahan sikap Taylor mulai terlihat sejak awal 2023. Ia mulai menjauhi keluarga, menolak undangan pertemuan, dan tidak lagi merayakan hari raya bersama.

Sahabat dekat Taylor bahkan menghubungi Skinner karena merasa ada yang tidak beres. Mereka mengatakan bahwa Taylor sempat berbicara tentang rencana tinggal bersama "orang-orang" tertentu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Skinner kemudian melakukan pencarian di internet dan menemukan jawaban mengejutkan: Taylor telah bergabung dengan kelompok bernama "Kerajaan Kubala" di Skotlandia.

Kelompok tersebut dipimpin oleh Raja Atehene, mantan penyanyi opera asal Ghana bernama Kofi Offeh, dan istrinya Jean Gasho atau Ratu Nandi. Keluarga Taylor mengungkapkan bahwa ia bahkan mengajak pacarnya untuk pindah ke Skotlandia, namun ajakan itu ditolak.

Menjadi Istri Kedua di Skotlandia

Taylor ditemukan tinggal bersama Kerajaan Kubala di sebuah hutan dekat Jedburgh, Skotlandia, membawa serta putrinya. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Taylor menegaskan bahwa ia tidak hilang.

Kelompok tersebut mengklaim sebagai bagian dari "suku Ibrani yang hilang" yang kembali ke Skotlandia untuk merebut tanah leluhur. Taylor sendiri mengaku bahagia menjadi dayang sekaligus istri kedua Offeh, sang kepala suku. Ia bahkan mengubah namanya menjadi Asnat, Lady Safi dari Atehene.

"Saya sangat bahagia dengan raja dan ratu saya. Saya tidak pernah hilang. Saya melarikan diri dari keluarga yang sangat kasar dan toxic," ujarnya.

Pernyataan ini membuat keluarganya terkejut dan kecewa. "Dia dibesarkan di gereja, bukan dalam agama mereka. Itu semua omong kosong belaka," tegas Teri Allen, bibi Taylor.

Dewan Perbatasan Skotlandia menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan Kepolisian Skotlandia untuk memberikan saran dan dukungan terkait situasi Taylor. Keluarga Taylor berharap ia bersedia kembali ke Texas ketika visa enam bulannya berakhir pada November mendatang.

Scroll to Top