JAKARTA – Analisis mendalam terhadap sampel asteroid Bennu, yang dikumpulkan melalui misi OSIRIS-REx NASA, mengungkapkan komposisi yang luar biasa dan beragam. Data terbaru menunjukkan bahwa Bennu adalah mosaik material dari berbagai lokasi yang sangat jauh, bahkan sebelum tata surya kita terbentuk.
Salah satu penemuan paling menarik adalah kehadiran debu bintang purba yang mengandung komposisi dari era sebelum kelahiran tata surya. Material organik yang diperkirakan terbentuk di ruang antarbintang juga ditemukan, bersama dengan mineral bersuhu tinggi yang terbentuk di dekat Matahari. Fakta ini mengindikasikan bahwa material-material primitif ini mampu bertahan dari peristiwa tabrakan hebat yang menghancurkan asteroid induk Bennu.
Sebagian besar material Bennu mengalami perubahan akibat interaksi dengan air. Sekitar 80% sampel terdiri dari mineral yang mengandung air, yang mengisyaratkan bahwa asteroid induk mengumpulkan material es dari tata surya bagian luar. Proses pencairan es dan reaksi cairan dengan padatan selanjutnya mengubah komposisi asteroid.
Selain itu, permukaan Bennu juga terus dihantam oleh mikrometeorit, meninggalkan jejak kawah mikroskopis dan batuan yang meleleh. Proses pelapukan ruang angkasa ini terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan, mengubah permukaan asteroid akibat tumbukan dan angin matahari.
Temuan ini memberikan wawasan baru tentang sejarah tata surya dan proses pembentukan asteroid. Bennu terbukti menjadi kapsul waktu yang menyimpan rahasia tentang asal-usul material pembentuk planet.