Kabar kurang sedap menghampiri sepak bola Indonesia. Mauro Zijlstra, pemain yang diharapkan dapat memperkuat Timnas Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, dipastikan gagal tampil.
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, mengungkapkan bahwa Zijlstra tidak dapat didaftarkan karena batas waktu pendaftaran pemain telah lewat. Proses naturalisasi Zijlstra yang belum selesai menjadi penyebab utama dirinya absen di ajang yang akan digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo pada September mendatang.
"Untuk Mauro, sepertinya tidak bisa bermain di U-23," ujar Arya. "Pendaftaran sudah ditutup. Harus didaftarkan ke AFC jauh hari sebelumnya."
Zijlstra sebenarnya disiapkan untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23 yang akan menghadapi Laos pada 3 September, Makau pada 6 September, dan Korea Selatan pada 9 September.
Mengenai kemungkinan Zijlstra bergabung dengan timnas senior untuk menghadapi Kuwait dan Lebanon di FIFA Match Day September 2025, Arya belum memberikan kepastian. "Itu tergantung pada pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert, dan tim pelatih," katanya.
Bersama Miliano Jonathans Menanti Sumpah WNI
Mauro Zijlstra saat ini sedang menjalani proses naturalisasi bersama dengan Miliano Jonathans. Keduanya diharapkan dapat segera memperkuat Timnas Indonesia.
Berkas naturalisasi kedua pemain tersebut telah ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto dan diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Sekarang prosesnya ada di DPR," jelas Arya. "Presiden sudah mengirimkan surat ke DPR. Semoga prosesnya berjalan lancar."
PSSI berharap pengambilan sumpah Warga Negara Indonesia (WNI) untuk Zijlstra dan Jonathans dapat dilaksanakan dalam waktu dekat. "Mudah-mudahan akhir pekan ini sudah bisa sumpah," harap Arya.
Arya menjelaskan bahwa proses naturalisasi Zijlstra dan Jonathans dilakukan bersamaan untuk mempermudah administrasi. "Sebenarnya Mauro sudah lebih dulu, tapi kalau berkali-kali kan sulit. Jadi, kami lakukan bersamaan saja," pungkasnya.