Indeks FTSE Russell baru saja mengumumkan penyesuaian (rebalancing) komposisi indeks Global Equity Series yang akan mulai diterapkan pada 22 September 2025, dengan perubahan efektif per 19 September 2025.
Dari daftar konstituen yang masuk, saham-saham milik grup konglomerasi terlihat mendominasi pilihan. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dari Grup Sinarmas, misalnya, terpilih sebagai anggota dengan kapitalisasi besar.
Di kelompok kapitalisasi menengah, PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) dikeluarkan dari indeks.
Sementara itu, pada segmen kapitalisasi mikro, terdapat nama-nama seperti PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) dari Alfa Group, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), dan PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA), yang juga merupakan bagian dari kelompok konglomerat.
Selain itu, saham-saham lain yang masuk dalam kapitalisasi mikro meliputi PT. Kencana Energi Lestari Tbk. (KEEN), PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI), PT. Nusantara Sejahtera Raya Tbk. (CNMA), PT. Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), dan PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ).
Perlu diperhatikan bahwa komposisi indeks ini masih mungkin mengalami perubahan hingga penutupan bursa pada 5 September 2025 dan akan resmi berlaku pada 8 September 2025.
Sebagai informasi tambahan, FTSE Russell Group, bagian dari London Stock Exchange Group (LSEG), adalah perusahaan penyedia indeks keuangan global terkemuka. Mereka mengelola berbagai indeks, termasuk FTSE 100 yang berisi 100 perusahaan terbesar di Bursa Efek London (LSE). Indeks FTSE 100 sering dijadikan tolok ukur kinerja perusahaan-perusahaan besar di Inggris, meskipun banyak dari perusahaan tersebut beroperasi secara global. Selain FTSE 100, indeks Russell 2000, yang terdiri dari 2.000 saham berkapitalisasi kecil, juga sangat populer. FTSE Russell Group sendiri terbentuk pada tahun 2015 melalui penggabungan FTSE dan Russell Investments.