Trump Kerahkan Garda Nasional ke Washington DC: Apa yang Terjadi?

Presiden Donald Trump mengambil langkah kontroversial dengan mengerahkan lebih dari 2.200 tentara Garda Nasional ke ibu kota Amerika Serikat, Washington DC. Tindakan ini, yang diumumkan pada Senin, 25 Agustus 2025, memperbolehkan tentara membawa senjata saat bertugas, dengan syarat hanya digunakan sebagai upaya terakhir dalam menghadapi ancaman kematian atau cedera serius.

Alasan di Balik Pengerahan Pasukan

Garda Nasional yang dikerahkan berasal dari Washington DC sendiri, yang didominasi oleh pemilih Demokrat, serta negara bagian yang dipimpin oleh Partai Republik, seperti Virginia Barat, Carolina Selatan, Ohio, Mississippi, Louisiana, dan Tennessee. Alasan resmi pengerahan ini adalah klaim dari Trump dan politisi Republik bahwa Washington DC dilanda kejahatan, masalah tunawisma, dan pengelolaan keuangan yang buruk.

Meskipun data kepolisian menunjukkan penurunan signifikan dalam kejahatan kekerasan antara tahun 2023 dan 2024, Trump menuduh Walikota Washington DC, Muriel Bowser, memberikan data kejahatan yang "salah dan sangat tidak akurat". Trump bahkan mengancam akan mengambil alih kendali kota sepenuhnya oleh pemerintah federal jika Bowser tidak menghentikan apa yang dianggapnya sebagai kesalahan.

Selain Garda Nasional, personel penegak hukum federal, termasuk Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai, juga meningkatkan kehadiran mereka di jalan-jalan Washington DC, yang memicu protes dari warga.

Konflik dengan Demokrat

Langkah Trump ini memicu perselisihan dengan politisi Partai Demokrat. Trump mengancam akan mengerahkan lebih banyak tentara Garda Nasional ke kota-kota yang menjadi basis kuat Partai Demokrat, termasuk Baltimore, Maryland. Dia mengklaim bahwa kota-kota tersebut "tidak terkendali dan marak kejahatan".

Sebelumnya, Trump juga memerintahkan pengerahan hampir 5.000 tentara militer AS ke Los Angeles untuk meredam unjuk rasa terhadap penindakan imigrasi, yang ditentang keras oleh Gubernur California, Gavin Newsom.

Perseteruan antara Trump dan Gubernur Maryland, Wes Moore, juga meningkat drastis. Moore mengecam usulan Trump untuk mengerahkan pasukan di Maryland, dan Trump membalas dengan menyebut Moore "tidak menyenangkan" dan mengancam akan mencabut dana federal.

Moore mengundang Trump untuk menyusuri jalanan Baltimore bersamanya agar Trump dapat melihat langsung kondisi kota dan menangkal "ketidaktahuan, kiasan, dan taktik menakut-nakuti ala tahun 1980-an" yang dituduhkan Moore kepada Trump. Trump menolak undangan tersebut dan mengatakan bahwa dia lebih memilih untuk "memberantas bencana kejahatan sebelum saya pergi ke sana untuk berjalan-jalan".

Moore mengklaim bahwa angka pembunuhan di Maryland menurun 20% sejak dirinya menjabat.

Scroll to Top