Jakarta, CNBC Indonesia – Mayoritas bursa saham di kawasan Asia Pasifik mengalami penurunan pada hari Selasa (26/8/2025), mengikuti jejak Wall Street. Sentimen negatif ini dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap komentar pedas Presiden AS Donald Trump terhadap China dan pemecatan mendadak Gubernur Federal Reserve (The Fed), Lisa Cook.
Indeks Kospi Korea Selatan merosot 0,46%, sementara indeks Kosdaq yang berkapitalisasi kecil justru menguat 0,55% saat pembukaan perdagangan.
Di Jepang, Nikkei 225 terpangkas 1,21%, sementara indeks Topix yang lebih luas kehilangan 1,05%. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 juga terkoreksi 0,31%.
Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di level 25.711, mengindikasikan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan penutupan sebelumnya di 25.829,91.
Perhatian tertuju pada saham-saham di bursa China. Indeks CSI 300 China sebelumnya mencatatkan kenaikan selama empat sesi berturut-turut, melonjak lebih dari 2% pada hari Senin.
Menariknya, saham-saham yang tergabung dalam Nasdaq Golden Dragon China Index, yang terdiri dari saham-saham perusahaan China yang terdaftar di bursa AS, justru berhasil mengakhiri sesi Senin dengan penguatan, meskipun indeks-indeks utama di Wall Street mengalami penurunan.
Sentimen negatif tambahan datang dari pemecatan Gubernur The Fed, Lisa Cook, oleh Presiden Trump pada Senin (25/8/2025). Langkah kontroversial ini dianggap sebagai tindakan tanpa preseden dan berpotensi memperburuk ketegangan politik terkait independensi bank sentral AS.
Trump mengklaim pemecatan didasarkan pada Konstitusi AS Artikel II dan Federal Reserve Act 1913, dan menuduh Cook melakukan penipuan kredit properti. Cook, yang ditunjuk oleh mantan Presiden Joe Biden pada tahun 2022, dituduh mencatatkan dua properti berbeda sebagai "tempat tinggal utama" dalam dokumen pinjaman.
Selain itu, Trump dilaporkan mengancam akan mengenakan tarif 200% terhadap China jika negara tersebut tidak mengekspor magnet tanah jarang ke AS.