Perjuangan Munsaadah Melawan Kanker Serviks dan Cuci Darah: BPJS Kesehatan Hadir Sebagai Penyelamat

Munsaadah, seorang wanita paruh baya dari Semarang, tengah menghadapi cobaan berat dalam hidupnya. Di usia yang mendekati enam puluh tahun, ia didiagnosis menderita kanker serviks yang diperparah dengan kondisi ginjal yang mengharuskannya menjalani cuci darah.

Awal tahun 2024, Munsaadah merasakan adanya flek yang keluar dari tubuhnya, padahal ia sudah menopause. Merasa terganggu, ia memeriksakan diri ke puskesmas. Karena tidak ada perubahan signifikan, puskesmas merujuknya ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasil pemeriksaan di rumah sakit sangat mengejutkan, Munsaadah divonis kanker serviks dan diharuskan menjalani cuci darah karena masalah ginjal yang dialaminya.

"Kanker serviks membuat saya cemas dan pikiran tidak karuan," ungkap Munsaadah.

Ahmad Ulum, putra Munsaadah, menjelaskan bahwa ibunya telah menjalani cuci darah dan radioterapi selama sembilan bulan. Tim dokter memutuskan untuk tidak memberikan kemoterapi karena riwayat cuci darah yang dijalani Munsaadah.

Awalnya, Munsaadah dan keluarga khawatir dengan besarnya biaya pengobatan. Namun, kekhawatiran itu sirna karena Munsaadah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

"Alhamdulillah semua pelayanan bagus, biaya baik tindakan ataupun obat-obatan semua juga dijamin sama BPJS Kesehatan," kata Ulum.

Kondisi kesehatan Munsaadah kini berangsur membaik setelah menjalani perawatan intensif. Ia berharap program JKN terus berjalan dan mendampingi dirinya dalam mengakses pelayanan kesehatan.

"Kalau tidak ada BPJS Kesehatan, ya mungkin pasrah saya. Estimasi saya kalau pakai biaya sendiri mungkin sudah ratusan juta keluar, bahkan rumah pun sudah dijual. Terima kasih BPJS Kesehatan," pungkas Munsaadah dengan senyum tulus. Kisah Munsaadah menjadi bukti nyata bahwa BPJS Kesehatan hadir sebagai penyelamat bagi masyarakat yang membutuhkan akses pelayanan kesehatan.

Scroll to Top