Kecaman Internasional Mengalir Atas Serangan Israel ke Rumah Sakit di Gaza

Riyadh mengecam keras serangan militer Israel yang menghantam Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan, yang mengakibatkan sedikitnya 20 korban jiwa, termasuk lima jurnalis. Serangan itu memicu gelombang kecaman internasional dan kembali menyoroti krisis kemanusiaan yang mendalam di wilayah tersebut.

Menurut laporan pertahanan sipil Gaza, insiden tragis itu diawali dengan serangan drone terhadap salah satu bangunan di kompleks rumah sakit, diikuti oleh serangan udara susulan saat upaya evakuasi korban luka sedang berlangsung.

Kementerian Luar Negeri Saudi menyampaikan kecaman keras atas tindakan pasukan Israel yang menargetkan tenaga medis, pekerja kemanusiaan, dan personel media di Kompleks Medis Al-Nasser di Khan Younis. Mereka mendesak komunitas internasional untuk bertindak tegas menghentikan "kejahatan-kejahatan Israel" dan memastikan perlindungan bagi mereka yang bertugas di garis depan kemanusiaan.

Serangan terhadap RS Nasser hanyalah salah satu dari serangkaian serangan terhadap fasilitas medis di Gaza sejak konflik memanas pada Oktober 2023. Pasukan Israel juga melakukan penggerebekan di sejumlah rumah sakit selama operasi darat mereka, dengan dalih bahwa militan beroperasi dari dalam fasilitas tersebut, meskipun tanpa bukti konkret yang meyakinkan.

RS Nasser telah berjuang untuk tetap beroperasi di tengah gempuran dan pengeboman selama 22 bulan terakhir, menghadapi kekurangan pasokan dan tenaga medis yang parah.

Tragisnya, di antara 20 korban tewas, terdapat lima jurnalis yang bekerja untuk kantor berita internasional terkemuka, menambah daftar panjang risiko yang dihadapi para pekerja media di zona konflik.

Di tengah kecaman yang meluas, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan penyesalannya atas apa yang ia sebut sebagai "kecelakaan tragis" tersebut. Kantor Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa Israel sangat menyesalkan insiden tersebut, menghargai kerja keras para jurnalis dan staf medis di Gaza, dan menegaskan bahwa target utama perang Israel adalah melawan Hamas.

"Perang kami adalah melawan teroris-teroris Hamas," tegas Netanyahu, menekankan tujuan Israel untuk mengalahkan Hamas dan memulangkan para sandera.

Scroll to Top