Demam Harimau Korea Mendunia: Ketika Budaya Bertemu K-Pop

Fenomena baru melanda Korea Selatan. Lencana bergambar harimau, maskot dari Museum Nasional Korea, laris manis diburu pembeli. Pemicunya? Tak lain adalah popularitas "K-Pop Demon Hunters (KPDH)", sebuah film animasi yang menampilkan karakter "Kkachi Horangi" (Harimau Magpie).

Menariknya, meskipun KPDH mengangkat dan memperkenalkan budaya Korea ke panggung global, film ini bukanlah produksi Korea sepenuhnya. Sutradara Maggie Kang adalah warga Korea-Kanada, sementara penyanyi OST "Golden", EJAE, berkewarganegaraan Korea-Amerika. Meski demikian, Kang menekankan bahwa KPDH, meski berbahasa Inggris, 100% adalah film Korea dari segi budaya.

KPDH menampilkan perpaduan menarik antara budaya Korea modern dan tradisional. Mulai dari idol K-Pop, ramyeon instan, dan gimbap, hingga pengobatan tradisional Korea, Kkachi Horangi, dan Saja (malaikat maut), semua dikemas dengan apik sehingga menarik minat penonton dari berbagai belahan dunia.

Fenomena ini bukan pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, aktris Youn Yuh-jung meraih Oscar melalui film "Minari", dan Steven Yeun memenangkan penghargaan di Golden Globe dan Emmy Awards berkat serial "BEEF". Karya-karya ini menunjukkan eksistensi talenta Korea di industri hiburan global.

Namun, KPDH berbeda. Film ini tidak lagi berkisah tentang perjuangan imigran Korea di tanah asing. Sebaliknya, KPDH berlatar di tempat-tempat ikonik seperti Namsan Seoul Tower dan mengangkat tokoh K-Pop, menunjukkan bahwa K-Pop telah melampaui batas-batas budaya Korea.

Di Indonesia, kecintaan terhadap budaya Korea juga terlihat jelas. Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) baru saja menggelar "K-Pop Cover Dance Festival (KCDF) in Indonesia" di Jakarta. Acara ini menampilkan 14 tim dance cover K-Pop yang terdiri dari anak-anak muda Indonesia yang dengan kreatifnya menambahkan sentuhan koreografi orisinal pada tarian mereka.

Melalui dance K-Pop, generasi muda Indonesia memahami budaya Korea, dan sebaliknya, masyarakat Korea dapat melihat ekspresi budaya generasi Z Indonesia. Hal ini menciptakan jembatan komunikasi dan kesamaan antara kedua negara. Semoga di masa depan, akan ada karya K-Pop dari Indonesia yang mendunia dan diterima oleh semua orang.

Scroll to Top