Asteroid Bennu: Kapsul Waktu Kosmik Ungkap Rahasia Tata Surya Purba

Penelitian terbaru mengungkap fakta mencengangkan tentang asteroid dekat Bumi, Bennu: ia menyimpan debu bintang yang lebih tua dari tata surya kita, lengkap dengan materi organik dan es dari ruang antar bintang. Temuan ini didasarkan pada analisis mendalam terhadap sampel Bennu yang dibawa kembali ke Bumi pada tahun 2023 melalui misi OSIRIS-REx.

Perjalanan OSIRIS-REx dan Harta Karun Bennu

Pada tahun 2020, wahana OSIRIS-REx berhasil mendarat di permukaan Bennu dan mengumpulkan material dari asteroid dengan lebar hampir 500 meter ini. Tiga tahun kemudian, sampel tersebut kembali ke Bumi, membuka jendela bagi para ilmuwan untuk meneliti sejarah kosmos secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan kondisi alam semesta jauh sebelum tata surya terbentuk 4,5 miliar tahun lalu, sekaligus menyingkap asal-usul asteroid induk Bennu yang penuh dengan peristiwa dramatis.

Masa Lalu Penuh Tabrakan

Analisis isotop dalam debu Bennu mengungkap bahwa nenek moyangnya terbentuk dari berbagai material dari lokasi berbeda, mulai dari dekat Matahari, bagian luar tata surya, hingga ruang antar bintang. Asteroid induk Bennu kemungkinan terbentuk di luar orbit Jupiter dan Saturnus. Namun, perjalanannya tidak mulus. Asteroid induk Bennu pernah mengalami tabrakan dahsyat yang menghancurkannya menjadi fragmen, yang kemudian menyatu kembali berulang kali hingga membentuk Bennu seperti yang kita kenal sekarang.

Jejak Air di Dalam Batu Angkasa

Perbandingan Bennu dengan asteroid Ryugu dan meteorit primitif lainnya menunjukkan keunikan Bennu. Asteroid induknya pernah mengumpulkan banyak es dan debu dari tata surya bagian luar. Ketika es mencair karena panas, cairan tersebut bereaksi dengan debu, membentuk mineral. Sebagian besar sampel Bennu terdiri dari mineral yang mengandung air, menandakan interaksi hidrotermal yang signifikan.

Lapisan Permukaan yang Terpapar Alam Semesta

Penelitian juga menemukan kawah mikroskopis dan jejak lelehan akibat tumbukan mikrometeorit. Fenomena ini disebut pelapukan antariksa, yang terjadi karena Bennu tidak memiliki atmosfer pelindung. Proses pelapukan di Bennu ternyata berlangsung lebih cepat dari perkiraan, memberikan pemahaman baru tentang evolusi asteroid ketika terus-menerus dihantam partikel kosmik dan angin matahari.

Kapsul Waktu Asal Usul Tata Surya

Meskipun Bennu sendiri tidak membawa kehidupan, material kuno yang dikandungnya menjadi petunjuk penting tentang bagaimana air, es, dan bahan organik menyebar di tata surya awal. Inilah yang diyakini berkontribusi pada munculnya kehidupan di Bumi. Bennu adalah "kapsul waktu kosmik" yang menyimpan rahasia pembentukan tata surya dan memberikan wawasan berharga tentang asal usul kehidupan di planet kita.

Dengan temuan ini, Asteroid Bennu bukan sekadar bongkahan batu angkasa, melainkan pembawa pesan dari masa sebelum Matahari dan planet-planet lahir.

Scroll to Top