Mengerikan! Monyet Kapusin Kanibal Lahap Bayi Monyet di Depan Mata Ilmuwan

Para ilmuwan dibuat tercengang saat menyaksikan perilaku kanibalisme yang belum pernah terjadi sebelumnya pada populasi monyet kapusin berwajah putih (Cebus imitator) di Taman Nasional Santa Rosa, Kosta Rika. Selama lebih dari tiga dekade penelitian, peristiwa mengerikan ini menjadi catatan pertama kanibalisme di antara kelompok monyet tersebut.

Pada tanggal 9 April 2019, tim peneliti dikejutkan oleh suara keras dari puncak pohon. Seekor bayi monyet berusia 10 hari, CT-19, terjatuh dan tewas. Induknya, CT, berusaha menyelamatkan, namun gagal. Setelah bayi itu tidak bergerak selama beberapa saat, monyet-monyet lain mulai mendekati jenazahnya.

Kejadian tak terduga terjadi ketika seekor monyet jantan berusia 2 tahun mulai menggigit kaki bayi yang mati itu. Tak lama kemudian, seekor betina alfa berusia 23 tahun mengambil alih dan dengan rakus melahap sebagian besar tubuh CT-19, menyisakan hanya kepala, dada, dan lengan. Jantan muda itu hanya berhasil mencuri sedikit ekor.

Perilaku ini sangat mengejutkan mengingat monyet kapusin biasanya memakan tumbuhan dan hewan kecil. Sebelumnya, kanibalisme sangat jarang terdokumentasi pada primata Amerika Tengah dan Selatan, biasanya terjadi dalam konteks pembunuhan bayi atau ketika individu yang berkerabat dekat memakan bayi yang sudah mati.

Dalam kasus ini, ada indikasi bahwa CT-19 mungkin menjadi korban pembunuhan bayi. Para peneliti mengamati seekor monyet jantan dewasa dikejar oleh betina dewasa setelah kejadian itu, yang mengisyaratkan keterlibatannya dalam kematian bayi tersebut.

Motivasi di balik kanibalisme ini masih menjadi misteri. Para ilmuwan menduga bahwa manfaat nutrisi mungkin menjadi faktor pendorong. Betina alfa sedang hamil tua pada saat itu, dan jantan muda baru saja disapih. Kondisi ini mungkin membuat mereka sangat membutuhkan nutrisi tambahan.

Namun, mengingat kelangkaan pengamatan kanibalisme pada primata, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya alasan di balik perilaku ini. Laporan kasus seperti ini sangat penting untuk mengungkap kompleksitas perilaku sosial dan kebutuhan nutrisi primata.

Scroll to Top