Kejutan! Partikel Plastik Ditemukan dalam Pembuluh Darah Pasien Stroke

Penelitian terbaru mengungkap fakta mencengangkan: partikel plastik ditemukan di pembuluh darah pasien stroke. Jumlahnya sangat signifikan, hingga 50 kali lipat lebih banyak dibandingkan pembuluh darah orang sehat.

Studi ini menemukan konsentrasi tertinggi partikel plastik (micronanoplastics) pada pasien yang mengalami stroke, mini-stroke, atau gangguan penglihatan sementara akibat penyumbatan pembuluh darah.

Micronanoplastics adalah fragmen plastik sangat kecil yang berasal dari proses industri atau pecahan benda plastik yang lebih besar seiring waktu. Ukurannya yang mikroskopis memungkinkannya menembus sel dan jaringan tubuh.

"Sumber utama partikel ini sebenarnya berasal dari makanan dan air yang kita konsumsi," ungkap peneliti.

Para ilmuwan membandingkan kadar micronanoplastics dalam arteri karotis (pembuluh darah besar di leher) pada tiga kelompok: arteri sehat, arteri dengan plak tanpa gejala, dan arteri dengan plak bergejala.

Hasilnya, konsentrasi micronanoplastics pada plak pasien tanpa gejala 16 kali lebih tinggi dibanding dinding arteri orang sehat. Bahkan, pada pasien stroke, kadarnya 51 kali lebih tinggi.

Namun, belum ditemukan kaitan langsung antara jumlah micronanoplastics dan tanda-tanda peradangan akut. Para peneliti menduga efek biologisnya lebih kompleks.

Penelitian selanjutnya akan fokus pada pemahaman dampak imunologis micronanoplastics dalam pembuluh darah yang tersumbat.

"Kita harus berhati-hati dengan hasil awal ini. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memahami dampaknya secara biologis," kata peneliti.

Meskipun demikian, penelitian ini membuka wawasan baru tentang potensi risiko paparan partikel mikro dan nanoplastik terhadap kesehatan, khususnya dalam konteks stroke. Penting untuk dipahami bahwa penelitian ini belum membuktikan micronanoplastics sebagai penyebab langsung stroke, melainkan indikator adanya masalah kesehatan lain.

Temuan ini menjadi pengingat penting tentang perlunya penelitian lebih lanjut dan kesadaran akan paparan plastik dalam kehidupan sehari-hari, serta potensinya sebagai faktor risiko stroke yang dapat dimodifikasi.

Scroll to Top