Canberra – Australia mengambil langkah tegas dengan mengusir Duta Besar Iran, Ahmad Sadeghi, menyusul tuduhan keterlibatan Teheran dalam serangkaian serangan anti-Semit yang mengguncang Melbourne dan Sydney tahun lalu.
Kepala Badan Keamanan dan Intelijen Australia (ASIO), Mike Burgess, mengungkapkan hasil investigasi yang mengejutkan. Menurutnya, Iran berada di balik serangan terhadap Lewi’s Continental Kitchen di Sydney pada 20 Oktober 2024 dan Sinagoga Adass Israel di Melbourne pada Desember tahun yang sama.
"Investigasi mendalam kami berhasil mengungkap kaitan antara aksi kejahatan tersebut dengan para pemimpin di Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC). IRGC menggunakan jaringan proksi yang rumit untuk menutupi keterlibatan mereka," tegas Burgess.
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, membenarkan temuan tersebut dan menyatakan bahwa ASIO memiliki bukti kuat yang menunjukkan keterlibatan Pemerintah Iran dalam mengarahkan setidaknya dua serangan tersebut.
Albanese menambahkan bahwa Iran bahkan merencanakan serangan lanjutan. Ia mengecam tindakan Iran sebagai agresi yang luar biasa dan berbahaya, yang sama sekali tidak dapat diterima.
Sebagai tanggapan, Australia telah memanggil Duta Besar Iran dan memberitahukan deportasinya. Operasi kedutaan Australia di Teheran juga ditangguhkan, dan seluruh diplomat telah dievakuasi ke negara ketiga.
Meski demikian, ASIO memastikan bahwa tidak ada keterlibatan diplomat atau staf kedutaan dalam serangan di sinagoga.
Pemerintah Australia juga akan menetapkan undang-undang untuk memasukkan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) sebagai organisasi teroris. Hal ini dilakukan karena Iran dinilai telah menyebarkan kebencian dan membawa konflik Timur Tengah ke Australia.
Iran Berang dan Siap Membalas
Menanggapi tuduhan dan pengusiran tersebut, Iran melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Esmaeil Baqaei, mengecam tindakan Australia sebagai tidak dapat dibenarkan.
"Setiap tindakan yang tidak pantas di tingkat diplomatik akan mendapat reaksi balasan," ancam Baqaei. Ia juga membantah keras seluruh tuduhan Australia, termasuk keterlibatan IRGC dalam serangan di sinagoga.